4 Gubernur Pastikan Hadiri PRB

BENGKULU, BE - Peringatan Bulan Risiko Bencana (PRB) nasional akan dimulai Senin (13/10) besok yang dipusatkan di Lapangan View Tower Bengkulu, namun hingga siang kemarin (10/10) baru 4 gubernur yang memastikan kehadirannya. Ke-4 gubernur tersebut adalah  Gubernur Gorontalo, Papua Barat, Kaltim dan Maluku Utara. Sedangkan 29 gubernur lainnya belum ada kabar akan kehadirannya. \"Sejauh ini baru 4 gubernur yang sudah mengkonfirmasikan kehadirannya, selebihnya belum ada,\" kata Asisten II Pemprov, Ir H Edy Waluyo SH MM, kemarin. Sementara kehadiran para bupati dan walikota sudah banyak yang mengkonfirmasikan kehadirannya, bahkan sudah mencapai puluhan orang. Para kepala daerah tersebut dijadwalkan tiba di Bengkulu paling lambat Minggu (12/10) sore, karena Senin (13/10) pagi acara sudah dibuka.  \"Acaranya 13-15 Oktober dengan lokasi kegiatan ada tiga tempat, seperti di Hotel Horizon, Hotel Santika dan di Lapangan View Tower,\" akunya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Ir Kolendri mengatakan, sejauh ini persiapan sudah mencapai 95 persen, dan terus dimatangkan menjelang hari H. Menurutnya, kegiatan berskala nasional itu akan dihadiri sekitar 2500 sampai 3000 undangan, seperti gubernur, walikota dan bupati se-Indonesia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Indonesia, dan organisasi-organsiasi yang berkecimpung dalam penanggulangan bencana lainnya. Kolendri mengungkapkan, setidaknya ada 11 kegiatan utama, seperti cluster kepala daerah, cluster anggota DPRD tingkat provinsi, cluster jurnalis, tokoh adat, tokoh masyarakat dan berbagai cluster lainnya.  Masing-masing cluster tersebut membahas masalah penanggulangan risiko bencana yang selalu mengancam akhir-akhir ini. Dijelaskannya, selain kegiatan utama, juga ada berbagai kegiatan pendukung lainya seperti pameran, kegiatan penangulangan bencana berbasis komoditas. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai pejabat tertinggi yang menghadiri acara ini dijadwalkan akan mengunjungi 4 kegiatan, yakni meninjau selter tsunami yang ada di Kampung Melayu Kota Bengkulu, meninjau pameran bencana, membuka acara puncak, dan meninjau perjalanan sejarah penanggulangan bencana selama 5 tahun terakhir. (400)