Wirausaha Diharap Substitusi Impor

Rabu 24-09-2014,11:08 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Kondisi perekonomian Bengkulu dirasa belum begitu mandiri. Pasalnya, Bengkulu yang dulu sempat dikenal sebagai lumbung padi nasional tapi saat ini sangat konsumtif terhadap kebutuhan beras. Hal ini disampaikan Gubernur melalui Asisten III Pemerintah Provinsi Bengkulu, Hery Syahrial MM, saat membuka Seminar Program Pengembangan Wirausaha Bank Indonesia 2014 yang digelar di Ball Room Kantor Perwakilan BI Bengkulu, kemarin. Melihat realitas tersebut, Hery berharap para wirausahawan yang lolos dari kompetisi Program Pengembangan Wirausaha Bank Indonesia 2014 bisa menjadi salah satu agen yang mampu untuk mensubstitusi impor yang selama ini dilakukan. \"Paling tidak kalau memang kita tidak bisa melakukan ekspor, kita bisa meminimalisir impor,\" ungkapnya. Menurutnya, jumlah wirausahawan yang ada di Bengkulu saat ini masih sangat sedikit. Karena itu, pria berjenggot lebat ini mengapresiasi inisiasi BI dalam melakukan kegiatan pengembangan wirausaha tersebut. Diharapkannya, banyak wirausaha-wirausaha baru yang bisa diorbitkan dari kegiatan yang dilakukan oleh BI bekerjasama dengan Harian Bengkulu Ekspress tersebut. \"Pemerintah saat ini bukan sebagai pelaku tapi hanya bisa mengawasi saja, kita sangat mendukung gencarnya usaha yang dilakukan semua stakeholders dalam menumbuh kembangkan wirausaha yang ada di Bengkulu,\" sampainya. Sebelumnya, Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Bengkulu HM Azhar Achlusyani menyampaikan kegiatan pengembangan wirausaha ini telah diinisiasi oleh Bi sejak tahun 2012 lalu. Dimana awalnya, program ini hanya ditujukan kepada eks pekerja seperti mantan TKI, ataupun mahasiswa yang mempunyai minat dalam penciptaan kewirausahaan. \"Akhirnya, setiap kantor BI diminta untuk melakukan kegiatan ini secara rutin dan kontinyu,\" ucapnya. Pada tahun 2014 ini, lanjutnya, program pengembangan wirausaha semakin dipertajam lagi. Dimana, tujuan program nasional tersebut tidak hanya menciptakan dan mengembangkan usaha baru. Tapi juga bertujuan untuk menciptakan wirausaha yang berpotensi dalam dunia ekspor. \"Memang program ini sangat bergantung pada kondisi perekonomian yang terjadi saat ini. Dimana struktur ekonomi kita sekarang ini masih sangat bergantung pada komoditas impor. Karena itu pada tahun ini, program ini lebih difokuskan pada wirausaha yang bisa mensubstitusi impor tersebut,\" ucapnya. Azhar menjelaskan kegiatan pengembangan tersebut dilakukan dalam bentuk lomba. Dimana ada 56 proposal yang diajukan oleh para peserta. Selanjutnya, 56 proposal tersebut diseleksi oleh tim juri independen dan terpilihlah 15 peserta. \"Nanti akan kembali kita saring menjadi 5 peserta, dan akan kita lakukan pendampingan. Terakhir akan kita pilih satu yang terbaik dan akan kita kirim ke nasional untuk mewakili Provinsi Bengkulu,\" pungkasnya. (609)

Tags :
Kategori :

Terkait