Panen Raya Penangkar Benih

Selasa 23-09-2014,11:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg MPd kemarin pagi (22/9) menggelar panen raya di Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Hasil panen tersebut bukan untuk dijadikan beras, melainkan untuk dijadikan benih dalam rangka memperkecil impor benih dari provinsi lain ke Provinsi Bengkulu. Penangkar benih ini ditanam di atas lahan seluas 50 hektar yang dikelola oleh oleh 5 kelompok tani (Poktan) yang dibina oleh Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Provinsi, Ir Hj Evarini MM mengungkapkan, untuk pembinaan penangkar benih tersebut, pihaknya telah mengelontorkan anggaran sebesar Rp 175 juta kepada 5 Poktan penangkar benih tersebut. \"Penangkar benih seluas 50 hektar ini baru pertama kalinya, ke depan kita harap penangkat benih ini terus berjalan sehingga benih yang disalurkan ke seluruh petani yang ada di Bengkulu adalah varietas unggul,\" kata Evarini. Menurutnya, setiap hektarnya akan menghasilkan 5,2 ton gabah, namun yang bisa dijadikan benih seluruhnya karena akan menyusur 12 persen dari jumlah tersebut. \"Jumlah ini belum mampu memenuhi kebutuhan benih di Bengkulu, karena jumlah lahan se Provinsi Bengkulu ini mencapai 19.919 hektar dan setiap hektarnya membutuhkan benih minimal 25 kg,\" ujarnya. Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Kesetiakawanan Sosial yang dijadikan lokasi panen raya itu, Syafril menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi pihaknya, yakni ancama alih fungsi lahan yang sangat besar, karena sawah yang mereka garap merupakan tadah hujan, sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal bila musim kemarau. \"Pada dasarnya kami sangat berterimakasih atas kerjasama penangkar benih ini, tapi yang perlu juga dicarikan solusinya oleh bapak gubernur adalah ancaman alih fungsi lahan,\" ucapnya. Menjawab keluhan tersebut, Gubernur Junaidi Hamsyah menegaskan bahwa ia akan terus berjuang agar areal persawahan yang ada di Kelurahan Kandang Limun tersebut tidak dialihfungsikan menjadi perkebunan. \"Pada akhir September atau awal Oktober ini saya bersama bupatu Benteng, Seluma dan walikota Bengkulu akan menandatangani MoU pemanfaatan sungai Musi untuk bahan baku sistem pengembangan air minum (SPAM) Regional. Nanti akan kita upayakan agar airnya bisa dialirkan ke persawahan ini. Jika tidak memungkinkan, maka kita usahakan dari Sungai Rajo Lelo yang ada di Tahura,\" paparnya. Diakhir acara dilakukan dialog antara Kadistan Evarini dengan petani, berbagai pertanyaan dilontarkan oleh petani termasuk tata cara membasmi hama tanaman padi. Ikut hadir dalam panen raya tersebut, istri gubernur Hj Honiarty Junaidi, Kadishubkominfo Provinsi Bengkulu Drs Misran Musa, Camat Muara Bangkahulu, Lurah Kandang Limum dan Koramil Muara Bangkahulu serta sejumlah pebabat di jajaran pemprov lainnya.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait