Dirjen Dikdas Beri Penghargaan Pemenang IJSO Iran

Minggu 23-12-2012,16:08 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Perolehan dua medali emas, dua perak, dan enam perunggu di International Junior Science Olympiad (IJSO) yang digelar di Teheran, Iran, pada 1-10 Desember 2012, mendudukkan Indonesia pada peringkat ketiga dari 29 negara peserta. Prestasi tersebut, menurut Prof. Suyanto, Ph.D., Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sulit diraih. “Tapi yang lebih sulit mempertahankannya,” ujarnya usai menjamu makan siang peserta dan pendamping Tim IJSO di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta. Prestasi tersebut, tambahnya, bukan semata-mata kerja keras peserta. Berbagai pihak seperti orangtua, sekolah, pendamping, dan pembina juga turut memberikan sumbangsih bagi kemenangan itu.  “Makanya biasakanlah mempertahankan prestasi dengan berbuat baik sebaik-baiknya, seluas-luasnya, sehingga bermanfaat bagi orang yang membutuhkan,” ujarnya. Belajar pun tak hanya dari ilmu pengetahuan saja. “Belajar memiliki kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, kecerdasan mengalami hal-hal yang tidak menentu,” ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, Dr. Supriano, Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Ditjen Dikdas, menyampaikan penghargaan atas kerja keras peserta dalam mengemban amanah sebagai perwakilan Indonesia di pentas dunia. “Sesuai pesan Pak Menteri, anak-anak ini diberikan sesuatu yang sifatnya bisa dinikmati langsung dan cukup lama dalam bentuk sertifikat,” ungkapnya. Peserta peraih emas mendapatkan uang tunai masing-masing Rp 12,5 juta. Peraih perak, karena lombanya bersifat tambahan, masing-masing menerima Rp 2,5 juta. Sementara peraih perunggu diganjar Rp 7,5 juta per orang. Empat tim IJSO merupakan kompetisi tahunan di bidang ilmu pengetahuan alam (sains). Ia mencakup mata pelajaran fisika, biologi, dan kimia. Kompetisi perdana tahun 2004 digelar di Jakarta; IJSO II tahun 2005 di Yogyakarta; IJSO III tahun 2006 di Sao Paulo, Brazil; IJSO IV tahun 2007 di Taipeh-China; IJSO V tahun 2008 di Gyeong-Nam, Korea Selatan; IJSO VI tahun 2009 di Baku, Azerbaijan; IJSO VII tahun 2010 di Aabuja, Nigeria; IJSO VIII di Durban, Afrika Selatan, dan IJSO IX tahun 2012 di Teheran, Iran. Tahun ini IJSO diikuti 29 negara dan dua negara peninjau (observer). Pesertanya berjumlah 169 orang. Indonesia mengirimkan 12 siswa yang terbagi dalam empat tim. Tim I terdiri dari Kevin Limanta, Steven Sebastian, dan Viriyadhika Putra. Tim II yaitu Timothy Antoni, Dennis Deviandoni, dan Rahmat Waluyo. Tim III yakni Muhammad Alfiyandi Hariansyah, Fienny Angelina, dan Roihan Mohamad Iqbal. Sedangkan Tim IV terdiri dari Tohari Catur Pamungkas, Hana Nurhidayati Utami, dan Muhammad Mahendra Subrata. (lihat Tim IJSO Indonesia 2012 dan Perolehan Medali) Peserta juga didampingi peimpin tim (Team Leader)dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, yaitu Dr. Budhy Kirniawan, M.Sc dan Dr. Tech. Djoko Triyono, M.Sc (fisika); Dr. Mufti Petala Patria, M.Sc dan Dr. Yasman, M.Sc (biologi); Dr. Agustino Zulys, M.Sc dan Dr. Rahmat Wibowo, M.Sc (kimia). Semua peserta menjalani serangkaian tes baik tertulis maupun praktikum, di mana materi-materi soal merupakan kolaborasi mata pelajaran fisika, biologi, dan kimia. Hari pertama materi soal bersifat pilihan ganda, dikerjakan secara individual. Ada 30 soal yang harus diselesaikan dalam tiga jam. Hari berikutnya materi soal berbentuk esai, dikerjakan secara individual. Soal esai tiga butir, dikerjakan dalam waktu tiga jam. Soal praktikum hanya satu butir, namun dikerjakan secara tim. Dalam perolehan medali emas, Taipei China menempati posisi teratas dengan enam medali. Posisi berikutnya berturut-turut Rusia (lima medali), Indonesia (dua medali), Thailand (dua medali), Brazil (satu medali), dan Hungaria (satu medali). Peraih The Best Team Experimental yaitu Brazil (emas), Indonesia dan Iran (perak), serta Rusia dan Taipei China (perunggu). Predikat The Best Theory diraih Rusia dan Taipei China. Dengan perolehan tersebut, Taipei China berhak menyandang predikat Overall Winner. Tahun 2013 mendatang, pelaksanaan IJSO X akan digelar di Mumbai, India, pada 3-12 Desember 2013.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait