Gubernur Nilai Pelindo Umbar Janji

Kamis 18-09-2014,11:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE -  Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd menyampaikan kekesalannya terhadap sikap PT Pelindo II yang dinilai lebih sering mengumbar janji tanpa realisasi. Kekesalan gubernur ini disampaikan saat General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Bengkulu, Nur Hikmat memaparkan rencana pengembangan Pelabuhan Pulai Baai usai upacara memperingati Hari Perhubungan Nasional di Kantor Unit Pelayanan Penyebrangan Pulau Baai pagi kemarin (17/9). Dalam kesempatan itu, Nur Hikmat memaparkan bahwa Pelabuhan Pulau Baai terus berkembang, bahkan saat ini pihaknya tengah mengupayakan pengerukan alur dari 14 meter menjadi 16 meter sehingga bisa dimasuki oleh kapal bertonase tinggi. Ia juga membandingkan perkembangan pelabuhan saat ini dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. \"Saat ini kapal-kapal besar sudah bisa masuk, tapi kendalanya di Bengkulu ini belum ada industri. Akibatnya, kapal yang datang membawa barang, ketika pulang harus kosong karena tidak ada yang dibawa. Karena itu mengharapkan ada industri di Bengkulu ini agar Pelabuhan Pulau Baai ini bisa menjadi pelabuhan bongkar dan muar,\" paparnya. Mendengar penjelasan Nur Hikmat yang tak jelas tersebut, gubernur langsung memotong dan mengajak Nur Hikmat dialog. Dalam kesempatan itu, Junaidi dengan lantang mengatakan dirinya merasa dipermainkan oleh Pelindo, karena banyak sekali janji-janji Pelindo yang tidak ada reaslisasinya. \"Saya merasa dipermainkan oleh pelindo. Saya sudah mendatangkan Presiden dan Wakil Presiden RI, di hadapan presiden dan wakil presiden itu Pelindo selalu mengatakan pihak akan mengembangkan pelabuhan, buktinya apa sampai sekarang? Janji-janji itu kosong,\" kata gubernur dengan nada tinggi. Tidak hanya sampai disitu, Junaidi juga mengungkapkan, bahwa hingga saat ini Pelindo masih satu-satu perusahaan yang mengelola Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Sedangkan kontribusinya terhadap daerah masih nihil. \"Saya tidak mau lagi janji bahwa Pelindo akan begitu-begini, saya maunya real. Untuk diketahui, satu  rupiah pun tidak ada PAD dari Pelindo,\" ungkapnya. Menurutnya, ia sudah sering mengespose rencana pengembangan Pelabuhan Pulau Baai oleh Pelindo, baik di depan presiden, wakil presiden maupun di depan menteri perhubungan dan pejabat negara lainnya. \"Saat bapak wakil presiden datang, Direktur Utama PT Pelindo II, pak RJ Lino juga menyampaikan kami akan - kami akan, itu dongeng namanya karena sampai hari tidak ada realisasinya. Bengkulu ini sudah tertinggal, dan kami sudag merengek-rengek bagaimana caranya agar bisa memasukkan PAD dari Pelindo ini. Kalau mau membangun industri, juga tidak bisa ujuk-ujuk langsung dibangun, ada proses yang harus dilalui,\" sampainya. Gubernur mengatakan, salah satu janji Dirut Utama yang belum ada tanda-tandanya adalah pembangunan  terminal curah CPO di Pelabuhan Pulau Baai. \"Mana janji itu, kok diam tidak ada kabarnya lagi,\" tanyanya. Mendengar kemarahan gubernur tersebut, Nur Hikmat bedalih untuk pengembangan pelabuhan sudah banyak yang sudah dilakukan pihaknya, salahnya mengeruk alur pelabuhan yang saat ini diklaim sudah mencapai 14 meter. \"Kami juga mengeluarkan biaya untuk mengeruk alur, kami juga punya kendala-kendala lain,\" ujarnya. Terkait dengan tidak memberikan PAD dan berbagai janji yang belum terealisasi lainnya, Nur Hikmat mengaku tidak bisa dijelaskan dihadapan khalayak ramai tersebut. \"Masalah tidak memberikan PAD tidak bisa saja jelaskan disini pak. Tapi nanti akan saya jelaskan di lain waktu,\" ujar mengelak. Dibagian lain, Kepala KSOP Bengkulu, Jhonni F Hutasoit mengungkapkan, sejauh ini pengguna jasa di Bengkulu mulai hengkang, karena tidak memadainya pelayanan di Pelabuhan Pulau Baai. \"Kami tidak mungkin menghambat, namun Pelindo sendiri harus segera berbenah diri, seperti   memperbaiki dolpin yang rusak atau patah dan memperbaiki fasilitas lainnya,\" beber Jhonni.(400)

Tags :
Kategori :

Terkait