PINO RAYA, BE – Warga Transmigrasi Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya saat ini mulai resah. Pasalnya mereka hingga saat ini baru mendapatkan lahan seluas 0,5 hektar dan rumah sebagai tempat bermukim. Sedangkan lahan untuk bercocok tanam belum mereka terima. “Kami sudah 5 tahun menjadi warga transmigrasi, namun pemda belum memberikan lahan untuk tempat usaha,” kata Hairul, warga transmigrasi awal Jawa kepada BE. Menurut Hairul, warga trans di Tanjung Aur 2 itu ada sebanyak 200 kepala keluarga (KK). Mereka datang ke BS untuk menjadi warga transmigrasi pada tahun 2009 lalu. Hanya saja semenjak tiba di BS sebagai warga trans, pihaknya baru mendapatkan satu unit bangunan rumah dan lahan pekarangan seluas 0,5 hektar. Padahal sebelum berangkat ke BS, dirinya dan teman-teman yang lain dijanjikan akan mendapat lahan kebun seluas 1,5 hektar atau total lahan seluas 2 hektar jika ditambah lahan pekarangan. “Selama ini kami hanya memaksimalkan lahan 0,5 hektar untuk memenuhi kebutuhan hidup kami,” ujar Hairul. Oleh karena itu, Hairul pun berharap agar Pemda BS ataupun instansi terkait dapat memenuhi janjinya untuk memberikan lahan untuk usaha itu. Sebab tujuan ke BS ini mereka ingin mengubah nasib dengan memiliki lahan berkebun. “Tujuan kami ikut program transmigrasi untuk mengubah nasib, kamipun berharap agar lahan untuk usaha kami seluas 1,5 hektar dapat segera kami terima,” harap Hairul. (369)
200 Warga Trans Belum Dapat Lahan Kebun
Senin 08-09-2014,18:40 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :