BENGKULU, BE - Pohon Angsana yang tumbuh di depan Lapas Kelas II A, Jalan Brigjend Berlian Kelurahan Malabero tumbang dan menghantam auning parkir Lapas dan ruko milik Bes Viktor, salah satu pegawai di Lapas, sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (29/8) kemarin. Diduga robohnya pohon berumur ratusan tahun tersebut karena akarnya telah lapuk dimakan usia. \"Diduga pohon besar tersebut roboh karena akarnya telah lapuk sehinga tak mampu lagi menahan batang yang condong ke arah lapas,\" ujar Dadan Melino (34), pegawai Bagian Pengawasan dan Pemangkasan Pohon di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota.
Ia menjelaskan, pihaknya mendatangai lokasi tersebut setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 15 orang petugas dan 3 buah mobil dikerahkan untuk membereskan pohon tumbang yang dipenuhi dengan berbagai jenis tumbuhan parasit tersebut.
Semantara itu, Jeger (45), pemilik rumah yang berada tepat di samping pohon yang berdiameter sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 15 meter tersebut, mengaku tak mengetahui secara pasti kejadian yang nyaris menimpa kediamanya kemarin. \"Saat itu saya lagi tidur dan hendak salat subuh. Tiba-tiba mendengar suara keras dan langsung keluar. Saya tak menyangka pohon samping rumah sudah roboh, sebab tidak ada angin kencang,\" jelasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Malabero FA Widyo Putranto Bc IP mengatakan, meski pohon besar tersebut telah meimpa sebagian bangunan lapas, bencana alam tersebut tak menggangu aktivitas di lapas dan tidak menimbulkan kerugian yang besar. Selain itu, terkait bangunan yang rusak, pihaknya akan segera memperbaikinya. \"Tak ada kendala kok dengan robohnya batang ini. Selain itu, bangunan yang rusak akan segera kita perbaiki,\" jelasnya.
Di lokasi yang sama, Camat Teluk Segara, Khairul Saleh, yang menyempatkan diri hadir di lokasi, mengatakan, peristiwa serupa memang seringkali terjadi. Untuk itu, ia berharap kepada instansi terkait, agar selalu melakukan pengecekan terhadap kondisi pohon yang ada di Bengkulu, terutama pohon besar yang telah berumur dan lapuk.
\"Kita akan koordinasikan kepada Dinas Pertamanan untuk intensif melakukan pengecekan, kalau memang membahayakan tolong dipotong sebab akan membawa bencana nantinya,harapnya.(135)