BENGKULU, BE - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, kemarin (26/8) menggelar uji emisi terhadap kendaraan roda 4. Kegiatan ini dilakukan di halaman Balai Buntar Bengkulu dengan mengandeng pihak kepolisian, Dinas Perhubungan Kota Bengkulu, mahasiswa dan teknisi dari perusahaan mobil yang ada di Bengkulu.
Setidaknya lebih dari 2000 kendaraan berhasil dilakukan uji emisinya dengan menggunakan alat uji emisi yang didatangkan dari Jakarta. Hasilnya, banyak kendaraan yang tidak lulus uji emisi tersebut.
\"Ada beberapa mobil yang tidak lulus atau dalam keadaan sakit. Kendaraan yang tidak lulus itu kemungkinan disebabkan beberapa penyebab, seperti terlambat ganti oli, sistem kompresi kurang baik, platina atau businya bermasalah,\" kata Kepala BLH, H Iskandar ZO SH MSi saat memantau uji emisi, kemarin.
Pihaknya menyarankan agar mobil yang tidak sehat itu untuk segera servis ke bengkel, karena akan merusak udara jika terus dipakai. \"Kita menyarankan ke bengkel, nanti kalau sudah diservis, juga akan uji emisi lagi sampai lulus,\" ujarnya.
Ia juga mengatakan, kendaraan yang menggunakan bahan bakar pertamax jauh lebih baik udara yang dihasilkan dibandingkan premium biasa. Karenanya, ia juga menyarankan agar kendaraan menggunakan pertamax. \"Kita berharap masyarakat kalau menggunakan BBM, gunakanlah yang mengandung oktan tinggi seperti pertamax, karena kualitas udaranya bagus dibandingkan premium,\" imbuhnya.
Iskandar mengungkapkan, uji emisi tersebut merupakan salah satu kegiatan memantau kualitas udara di Kota Bengkulu. Karena pada saat yang bersamaan juga dilakukan pemantauan udara di jalan raya dan kepadatan lalu lintas yang dilakukan di Jalan Halmahera di Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu.
\"Kegiatan ini kita bertujuan ingin mengetahui kualitas udara di Kota Bengkulu, kita berharap masyarakat mengetahui apakah udara yg dihasilkan kendraannya masih ambang atau dibawah ambang batas dan tidak lulus uji emisi. Karena hasil pembakaran kendaraan sangat mempengaruhi kualitas udara,\" terangnya.
Selain itu, hari ini BLH juga akan menguji kualitas bahan bakar minyak (BBM) di 7 SPBU yang ada didalam Kota Bengkulu. Pengujiannya cukup dengan cara mengambil sampelnya saja, selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk dilakukan uji di laboratoroum kementerian lingkungan hidup.
\"Kita akan melihat apoakah premium dan solar di 7 SPBU dalam kota ini masih asli atau sudah dicampur dengan bahan bakar lain. Untuk membuktikannya, jika ambil dulu sampelnya,\" papar Iskandar.(400)