BENGKULU, BE - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu menolak rencana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Bengkulu yang ingin membangun tugu raflesia di kawasan objek wisata Pantai Panjang Bengkulu. Rencananya pembangunan tugu raflesia tersebut akan dianggarkan dalam APBD 2015 sebesar Rp 11 miliar. Penolakan itu dikarenakan anggota dewan menilai bahwa Raflesia Arnoldi penemu bunga Raflesia yang dijadikan icon Provinsi Bengkulu hingga saat ini bukanlah orang asli atau pejuang dari Bengkulu. Melainkan orang Inggris yang menjajah Bengkulu. \"Raflesia itu bukan pejuang Bengkulu, karena itu untuk apa kita agung-agungkannya. Itu namanya pembodohan,\" tolak Ir Muharamin, anggota DPRD terpilih. Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu jika ingin memajukan potensi pariwisata yang ada di daerah ini, bukan malah membangun tugu Raflesia dengan menghabiskan anggaran yang cukup besar. \"Saya rasa masyarakat Bengkulu tidak akan bangga terhadap Raflesia, karena bukan orang Bengkulu,\" ujar politisi Demokrat ini. Selain itu, ia juga justru menyetujui jika yang dibangun itu adalah tugu mantan pejuang Bengkulu. Karena berkat perjuangan mereka Bengkulu ini bisa lahir dan bebas dari penjajahan. \"Kalau orang Bengkulu saya setuju, silakan cari orang asli Bengkulu yang telah memperjuangkan jiwa dan raganya untuk Bengkulu,\" ujarnya. Muharamin menyebutkan, justru Pemprov terkesan menghambur-hamburkan uang rakyat jika tetap memaksakan diri untuk membangun tugu Raflesia tersebut. karena hingga saat ini masih banyak kebutuhan masyarakat di Provinsi Bengkulu yang belum terpenuhi dengan baik, seperti masih banyak infrastruktur yang tidak layak, bahkan sebagian masyarakat masih ada yang menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, seperti irigasi, jalan usaha tani, dan berbagai fasilitas negara lainnya. Senada juga disampaikan ketua Fraksi PAN yang juga anggota dewan terpilih dari Partai PKPI, Drs Gustianto. Ia justru meminta Disparbud untuk mengkaji ulang akan rencana pembangunan tugu Raflesia tersebut. \"Setiap pembangunan itu harus diawali dengan perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan kemanfaatannya. Jika dirasakan kurang bermanfaat, untuk apa dibangun karena hanya akan menghabiskan uang rakyat saja,\" tukasnya. Sebelumnya Kadisparbud Provinsi Bengkulu, H Hasanudin menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun tugu Raflesia yang akan dijadikan icon Bengkulu. Karena selama ini orang tidak begitu tertarik dengan Bengkulu, meskipun memiliki Pantai Panjang yang tak kalah indahnya dengan Pantai di Bali, Benteng Marlborough, rumah pengasingan Bung Karno dan sejumlah objek wisata lainnya. \"Kita yakin dengan adanya tugu Raflesia itu, Bengkulu akan menjadi tujuan wisata. Dan kita akan membangun opini bahwa belum sampai di Bengkulu jika belum mengunjungi tugu Raflesia tersebut,\" tandasnya. (400)
Dewan Tolak Tugu Raflesia
Sabtu 26-07-2014,14:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :