Penetapan 1 Syawal 1435 H Arab 28 Juli, Pakistan 29 Juli

Sabtu 26-07-2014,12:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE - Hari Raya Idul Fitri di Arab Saudi diprediksi jatuh pada tanggal 28 Juli 2014. Perkiraan itu berdasarkan pengamatan dari organisasi astronomi Islam di Arab Saudi. Dikutip dari Alarabiya, Kepala Proyek Observasi Hilal Arab Saudi, Mohammad Shawkat Oudah mengatakan, mayoritas negara-negara muslim sepertinya sudah akan bisa melihat bulan Syawal pada hari Minggu 27 Juli 2014. Menurutnya, kelahiran bulan baru akan terjadi sebelum matahari tenggelam, di mana sisa bayangan bulan masih terlihat di langit setelah matahari tenggelam pada hari tersebut, akan terlihat di mayoritas negara Arab. Sementara Sharjah Planetarium dari Departemen Informasi dan Budaya Uni Emirat Arab (UEA) memprediksi 1 Syawal akan jatuh pada hari Senin 28 Juli 2014. Sesuai dengan Arab Saudi. Pakar astronomi yang juga Kepala Supervisi Sharjah Planetarium, Ibrahim Al Jarwan mengatakan kepada harian Al Ittihad, seperti dikutip dari Gulf Business, kalkulasi astronomi menunjukkan hilal Syawal akan terlihat pada hari Minggu 27 Juli pukul 2.42 sore waktu setempat. Dengan demikian, Senin 28 Juli menjadi hari pertama Syawal dan hari Idul Fitri. Di Pakistan, Idul Fitri justru akan dirayakan pada hari Selasa 29 Juli. Depertemen Meteorologi Pakistan memprediksi kemungkinan bulan baru terlihat pada 28 Juli, sehingga 1 Syawal jatuh pada 29 Juli. Menurut Departemen Meteorologi tersebut, 40 persen wilayah Pakistan akan berawan pada tanggal 28 Juli, artinya kemungkinan besar bulan akan terlihat di wilayah pantai Balochistan dan Sindh. Sementara itu di Indonesia fenomena perbedaan awal puasa, diperkirakan tidak akan terjadi pada penetapan 1 Syawal atau lebaran 2014. Meskipun pemerintah belum menetapkan, 1 Syawal 1435 H bakal jatuh pada Senin 28 Juli. Di saat pemerintah belum mengeluarkan keputusan, jajaran Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan lebaran jatuh pada 28 Juli. Keterangan ini disampaikan Ketua Majelis Tarjih dan Tajhid PP Muhammadiyah Yunahar Ilas di Jakarta kemarin. Dia mengatakan bahwa penetapan lebaran 2014 itu sudah diputuskan dalam maklumat PP Muhammadiyah tertanggal 8 Mei lalu. \"Penetapan dalam maklumat itu didasarkan pada upaya hisab dari PP Muhammadiyah,\" katanya. Dalam maklumat itu tidak hanya memutuskan bahwa lebaran jatuh apda 28 Juli. Tetapi juga metapkan 10 Zulhijjah (hari raya idul adha) pada Sabtu, 4 Oktober. Dalam maklumat itu diterangkan pertimbangan penetapan 1 Syawal 1435 jatuh pada 28 Juli. Diantaranya adalah tinggi bulan (hilal) saat matahari terbenam pada 27 Juli sudah di atas ufuk. Bahkan derajat ketinggian hilal terhadap ufuk lumayan besar, yakni 3 derajat, sehingga bisa dilihat dengan pengamatan mata (rukyat). Karena pada saat dirukyat tinggi bulan sudah lebih dari dua derajat, maka hampir bisa dipastikan keputusan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) nanti menyimpulkan 1 Syawal jatuh pada 28 Juli. Wakil Ketua Bidang Iptek dan Ahli Hisab PP Muhammadiyah Omar Fathurrohman mengatakan, masyarakat harus bisa mengambil hikmah penetapan 1 Syawal yang seragam. \"Hikmahnya adalah bisa menyatukan kembali masyarakat yang telah terkotak-kotak selama pilpres,\" paparnya. Omar berharap idul fitri 2014 yang diperkirakan tidak ada perbedaan penetapannya, menjadi momentum mengeratkan kembali persatuan masyarakat Indonesia pasca pilpres. Dia berharap masyarakat tetap rukun dan menjalin silaturahmi saat lebaran nanti. (wan)

Tags :
Kategori :

Terkait