Diet justru dilakukan dengan mengisi perut secara terus menerus. Program ini, urai dia, justru akan menurunkan berat badan lebih cepat daripada diet dengan rasa lapar. Program diet dimulai pukul 6.30 pagi, dengan pilihan menu seperti telur rebus, tofu, serta segelas air perasan lemon. Setelah itu, tiap dua jam sekali hingga pukul 8 malam, perut akan diisi berbagai macam makanan. Tentunya, dengan menu yang sudah diatur.
”Menunya enak-enak, ada ikan, daging, ayam tanpa kulit, bayam, danlettuce. Tapi tanpa nasi, no carbo,” ujar dr. Ghanis. Dengan menu yang beragam seperti itu, kata dia, mustahil orang merasa menderita dan kelaparan saat diet. Sungguh menyenangkan.
Diet semacam itu, kata dia, memang tak bisa berdiri sendiri. Ada tambahan yang perlu dilakukan, yaitu dengan menginjeksikan ekstrak soya ke dalam tubuh. Kandungan serat dan lechitin pada kedelai amat efektif menghancurkan lemak tubuh. Selain itu, ungkap dia, ekstrak soya dapat membantu mengatur gula darah dan fluktuasi insulin, sehingga metabolisme semakin lancar.
”Ekstrak soya yang diinjeksikan akan membuat lemak-lemak di tubuh luruh, kemudian keluar bersama keringat dan air seni,” kata dr. Ghanis. Setelah lemak keluar, proses pengencangan kulit dibantu beberapatreatment seperti laser treadmill, full body wrap (pembakaran lemak dan pengeluaran toksin), hingga penggunaan gelombang radio untuk merangsang produksi kolagen secara instan. (rim/dos)