JAKARTA, BE – Di tengah tingginya volatilitas akibat semakin ketatnya persaingan capres dan cawapres pada Pemilu 2014 ini, Bank Indonesia (BI) memastikan akan berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. “Memang ada persaingan capres-cawapres yang cukup tajam dan itu berpengaruh kepada nilai tukar, walaupun secara umum kondisi bulan Juni itu merupakan pola musiman,” ujar Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo, di Gedung BI Jakarta. Menurutnya, tren pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir lebih bersifat temporer. Hal tersebut dikarenakan adanya kewajiban pembayaran pada luar negeri, seperti repatriasi keuntungan, pembagian dividen, pembayaran bunga utang. Selain itu, pasar valas juga mengalami tekanan akibat tidak seimbangnya supply dan demand. Namun, dengan adanya pernyataan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang memastikan pemilu presiden berlangsung satu putaran akan memberi sentimen positif terhadap rupiah. “Kami juga melihat bahwa kedua calon presiden menyampaikan komitmen secara damai. Itu positif sekali,” tukasnya. Lebih lanjut Agus mengungkapkan, pada 2014 ini BI berkomitmen terus menjaga inflasi dalam upaya menyehatkan neraca transaksi berjalan agar dapat menuju angka di bawah 3% dari PDB. “Kalau tahun lalu (2013) kan defisitnya 3.3%, sekarang ini kami harapkan di bawah 3 persen atau lebih rendah dari USD29 miliar,” tutup Agus. (**)
BI Pastikan Bakal Tetap Berada di Pasar
Senin 07-07-2014,14:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :