Pijat Relaksasi ala Jepang

Minggu 06-07-2014,13:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SURABAYA, BE – Seharian beraktivitas membuat tubuh terasa pegal-pegal dan kaku. Untuk menghilangkan rasa capai tersebut, sebagian orang sering memilih pijat. Salah satunya shiatsu massage. Retno Pradasari, 17, menyukai teknik pemijatan ala Jepang tersebut. Kemarin dia menjajal shiatsu. Dengan tubuh tengkurap, seluruh tubuh Retno diinjak-injak oleh seorang terapis. Teknik pemijatan dengan tekanan jari-jari kaki di atas punggung Retno dilakukan secara perlahan. Kreeek, suara peregangan otot di punggung Retno pun terdengar. ”Biasanya kalau sudah bunyi begini, lega rasanya,” ungkap Retno. Shiatsu sendiri sebenarnya berasal dari Tiongkok sejak dua ribu tahun lalu. Teknik pemijatan tersebut lantas diadopsi dan dipopulerkan oleh Jepang. Beberapa teknik dimodifikasi dan kini terus berkembang di berbagai negara, termasuk Indonesia. Reception Sheraton Fitness M. Syaifudin mengatakan, shiatsu adalah teknik memijat dengan tekanan jari. Cara kerjanya hampir sama dengan akupunktur. Bedanya, akupunktur menggunakan media jarum, sedangkan shiatsu memanfaatkan teknik pemijatan dengan kaki dan tangan. Titik-titik saraf yang ditekan sama dengan teknik akupunktur. ”Tujuh puluh lima persen memijatnya dengan kaki dan dua puluh lima persen dengan tangan,” kata Syaifudin. Pemijatan dengan kaki dilakukan hampir ke seluruh tubuh, kecuali leher dan kepala. Yaitu dengan kekuatan tumit dan ibu jari kaki. Sementara itu, untuk leher dan kepala, pemijatan dilakukan dengan tekanan jari-jari tangan. Selain dapat merilekskan sistem saraf yang terlalu aktif, memperlancar peredaran darah, dan berfungsi sebagai relaksasi, shiatsu ditengarai juga bisa menjadi terapi penyembuhan. Antara lain, bisa menghilangkan sakit kepala, sakit perut, menstruasi, stress, dan insomnia. Konon, dalam shiatsu, penyakit yang muncul dianggap sebagai akibat ketidakseimbangan aliran energi atau qi (baca: chi) dalam tubuh. Dengan tekanan jari kaki dan telapak tangan, sang terapis bisa menyalurkan energi qi. Karena itulah, terapis juga harus memiliki perasaan saat memijat. Syaifudin mengatakan, pemijatan shiatsu pada intinya adalah cracking di persendian. Dengan begitu, konsumen selalu merasa puas ketika persendian yang dipijat mengeluarkan bunyi. ”Tetapi, ini harus dengan teknik. Tidak sembarangan,” ujar dia. Cara memijat dengan teknik shiatsu, terang Syaifudin, pertama adalah pemanasan. Yaitu, terapis jalan-jalan di atas punggung dan kaki. Sang terapis juga bisa menyesuaikan tekanan dengan tangan menggantung di atas penyangga. Kemudian, inti pemijatan adalah cracking dengan tumit dan ibu jari. Sedangkan relaksasi tubuh dilakukan dengan cara direnggangkan menggunakan kaki seperti berselancar. Shiatsu kian digemari sebagai teknik pijat, salah satu alasannya adalah tidak perlu menggunakan minyak. Itu cocok bagi orang yang tidak suka kulitnya terasa lengket setiap dipijat. ”Teknik ini harus diterapkan oleh usia dewasa. Anak-anak disarankan tidak karena menggunakan tekanan telapak kaki,” ujarnya. Cara memijat dengan menggunakan tekanan jari kaki tersebut sering kali diterapkan sendiri di rumah tanpa mengetahui teknik yang tepat. Hal tersebut sangat membahayakan. Misalnya, terjadi cedera otot pada tubuh. Karena itu, terapi shiatsuharus benar-benar dilakukan oleh terapis yang terlatih. (jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait