RSMY Overload Pegawai, Honorer Jadi Beban

Sabtu 05-07-2014,14:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 

BENGKULU, BE - Hingga saat ini tercatat 1.258 orang pegawai yang ada di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu. Diantaranya 1.038 yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri dari 27  orang dokter spesialis, 36 orang dokter umum, 14 orang dokter gigi, 352 perawat dan 128 bidan dan beberapa tenaga medis lainnya. Selain PNS, di RSMY juga terdapat 220 orang tenaga honorer. Jumlah pegawai yang overload tersebut dirasa tidak ideal jika dibandingkan dengan kapasitas kamar yang ada di RSMY. Ditambah lagi dengan banyaknya para honorer yang didominasi oleh lulusan jurusan keperawatan.  Padahal pegawai yang berprofesi sebagi perawat sudah cukup banyak di RSMY. Banyaknya tenaga honorer tersebut dirasa menambah beban pengeluaran yang harus ditanggung oleh pihak RS. \"Sekarang ini jumlah pegawai yang ada di RSMY sudah overload, ditambah lagi dengan banyaknya tenaga honorer,\" ungkap Direktur Umum RSMY, drg Hj Daisy Novira MARS, melalui Kabag Keuangan, Asmarahadi SKM. Dijelaskannya, gaji yang diberikan memang tidak besar, yakni Rp 500 ribu/bulan untuk dr umum dan Rp 280-400 ribu untuk tenaga perawat dan kebidanan yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan mereka. \"Dalam satu bulan saja, pihak RS mengeluarkan sebesar Rp 50 juta hanya untuk membayar gaji para tenaga honorer tersebut,\" ujarnya. Lebih lanjut diungkapkannya, para honorer yang didominasi oleh jurusan perawat tersebut dirasa sangat tidak imbang dan sesuai dengan kebutuhan RS. Sebab di sisi lainnya, untuk dokter spesialisasi rehabilitasi medik dan radiologi RSMY tidak ada, padahal itu dibutuhkan. Dikatakannya, banyaknya besaran rupiah yang harus dibayarkan kepada honorer tesebut juga dapat mempengaruhi operasional RS.  Sebab penerimaan yang masuk ke PAD RS hanya berasal dari 2 sumber, yakni BPJS dan pasien umum. Dalam satu bulan, dana yang masuk PAD RS bisa mencapai 6,5 miliar rupiah dari BPJS dan Rp 1-1,5 milyar yang berasal dari pasien umum.  \"Sekarang ini pasien sedikit, sedangkan pengeluaran operasional banyak,\" katanya. Ditambahkannya, jika saja jumlah pegawai yang ada sekarang ini ideal dengan kondisi RS, otomatis operasional dan pelayanan dari RS bisa lebih ditingkatkan untuk kepentingan masyarakat dan pasien. Piutang RSMY Rp. 18,6 M Kabag Keuangan RSMY, Asmarahadi SKM saat ditemui BE di ruangannya, kemarin (4/7) siang, mengungkapkan, hingga pertengahan 2014 ini jumlah utang RSMY kepada pihak ketiga hanya menyisakan Rp 3,7 miliar, dan akan diselesaikan pada bulan Juli 2014 ini. Sementara piutang jaminan kesehatan dari pemerintah ke pihak RSMY hingga saat ini menembuas angka yang cukup besar, yakni Rp 18,6 miliar.  \"Total piutang yang belum dibayarkan ke RSMY hingga saat ini sebesar Rp 18,6 miliar,\" beber Asmarahadi. Ditambahkannya, dana yang sebesar itu berasal dai Jamkesmas Rp. 11,5 miliar, Jamkesprov Rp. 3,2 miliar, Jamkeskot Rp. 2,3 miliar dan dari PJKMU (kerjasama Askes) kurang lebih sekitar Rp 800 juta.  \"Semua piutang tersebut harus segera dibayarkan hingga akhir 2014,\" pungkasnya. Lebih lanjut diungkapkannya, jika piutang tersebut tidak dilunasi, maka akibatnya akan mengganggu operasional RSMY. (cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait