Bupati Hadiri Pembahasan Tapal Batas

BENTENG, BE - Persoalan tapal batas antar kabupaten dan kota se- Provinsi Bengkulu ini seperti bom waktu yang dapat meledak sewaktu - waktu dan menimbulkan konflik di tengah - tengah masyarakat. Untuk menghindari hal itu, seluruh kepala daerah  di Bumi Raflesia ini akan menghadiri pembahasan persoalan tapal batas di Kemendagri, Kamis (2/7) di Jakarta. Apalagi, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) ini cukup banyak berbatasan dengan kabupaten/kota. Seperti, Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, Seluma dan Kota Bengkulu. \" Sore ini saya akan bertolak ke Jakarta, untuk menghadiri rapat pembahasan tapal batas di Kemendagri hari ini, (besok,red),\" ungkap Bupati Benteng, H. Ferry Ramli, SH,MH, kemarin. Menurut bupati, memang saat ini khususnya di Benteng belum ada terjadi konflik terhadap tapal batas dengan kabupaten dan kota. Hanya saja, penetuan tapal batas ini harus diselesaikan secepat -cepatnya oleh pihak pemerintah pusat. Sehingga, batas Benteng ini menjadi jelas dan tidak akan menimbulkan konflik yang pada akhirnya membuat masyarakat menderita. \" Walaupun belum ada konflik, tapal batas ini harus diselesaikan secepat mungkin,\" katanya. Dijelaskannya, jika persoalan tapal batas ini diselesaikan ditingkat provinsi maka sulit untuk terselesaikan. Oleh sebab itu, penentu tapal batas ini berada ditangan pemerintah pusat. Kemudian, setelah ditentukan tapal batas ini harus diberikan patok batas dan dibangun secara permanen. Sehingga, tidak terjadi pengeseran tapal batas tersebut. \" Jika tapal batas ini sudah final maka akan kita bangun patok batas secara permanen,\" jelasnya. Ferry menambahkan, dalam rapat pembahasan tapal batas di Kemendagri ini, pihaknya juga mengajak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Bapeda, Bidang Hukum, PU, Bagian Pemerintahan dan lainnya. Selain itu, juga di bawa dokumen - dokumen yang berkaitan dengan tentang tapal batas Benteng ini. Sebab, hal itu akan menjadi dasar mengklaim tapal batas yang sesungguhnya. \" SKPD terkait juga saya ajak dalam pembahasan tapal batas ini,\" terangnya. (111)