KOTA MANNA, BE – Sekretariat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bengkulu Selatan (BS) kemarin pagi mulai sekitar pukul 80.45 WIB mendadak heboh. Hal itu lantaran saat itu ada seorang ibu muda sambil menggendong anak balita berjenis kelamin laki-laki mendatangi Sekretariat PU.
Kedatangannya itu pertamanya langsung menanyakan ruang Kepala Dinas PU, Ahmat Waif SPd MM. Saat memasuki ruangan sekretaris pribadi Kadis PU, wanita ini langsung bertemu dengan sekretaris pribadi serta Kadis PU. Hanya saja saat itu pintu ruang kepala Dinas langsung ditutup. Dari luar ruangan terdengar suara ribut sepertinya suara kursi dan anak sang ibu menangis memanggil ibu. Tidak berselang lama, sekretaris pribadi Waif pun keluar ruangan tanpa berbicara. Lalu disusul oleh Kepala Dinas PU yang juga langsung kabur dari ruangan. Menurut beberapa orang saksi mata yang melihat kejadian itu menyebutkan jika wanita muda itu diduga istri muda Kadis PU.
Menurut beberapa saksi mata jika wanita itu merupakan warga Kota Bengkulu dengan umur sekitar 33 tahun yang honorer di salah satu SKPD di Kabupaten Bengkulu Tengah. “Kalau melihat gelagatnya sepertinya itu istri muda Pak Kadis,” kata beberapa kontraktor yang sedang menunggu giliran untuk menghadap Kadis PU.
Dugaan jika wanita muda itu sebagai istri muda Kadis PU semakin kuat, pasalnya disaat Sespri dan Kadis PU sudah pergi, sang wanita itu masih tetap berada di ruangan Kadis PU hingga pukul 13.15 WIB atau hampir 5 jam.
Sekretaris Dinas PU, Drs Suparjo MSi saat dimintai konfirmasi sebelumnya menolak berkomentar. Namun akhirnya dirinya membenarkan jika ada wanita yang bertamu ke ruangan kadis PU. Saat disinggung siapa identitas wanita itu, Suparjo mengaku tidak mengenalinya.
“Memang ada wanita masuk ke ruang Kadis, namun saat itu pak Kadis mau pergi jadi tidak sempat ngobrol, sebab pak Kadis tergesa-gesa mau ke Kota Bengkulu untuk melaksanaan Diklat PIM II,” elaknya.
Kehebohan tersebut tidak hanya sampai di situ, sebab meskipun Pak Kadis tidak ada di ruangan, wanita dengan membawa satu anak ini tetap bertahan dalam ruangan. Melihat wanita itu tetap bertahan dalam ruangan, sepertinya ada salah satu PNS di Dinas PU yang menghubungi Sekkab BS. Hingga akhirnya sekitar pukul 13.00 WIB Sekkab BS, Rudi Zahrial SE pun menyambangi ruangan Kadis PU. Lalu disusul juga dengan Kasatpol PP BS, Drs Firmansyah beserta beberapa orang anggotanya. Tidak berselang lama, Sekkab BS ini pun dipersilahkan masuk ke ruangan Kadis oleh staf yang selalu mengunci ruangan itu sepertinya takut wartawan masuk untuk menemui sang wanita.
Setelah keluar dari ruangan Kadis, Sekkab BS terlebih dahulu membantah jika kedatanganya itu lantaran untuk menemui sang wanita karena ditelepon bawahannya. Dirinya berkilah saat itu untuk mengecek realisasi kegiatan di Dinas PU. Namun karena secara kebetulan saat itu ada wanita di ruang kadis, dirinya pun ingin mengetahuinya. “Saya hanya ingin mengecek realisasi kegiatan, tapi karena ada wanita yang bertamu di ruang kadis, maka saya pun ingin mengetahuinya, dari keterangannya dirinya mengaku ingin mencari adiknya,” kilahnya seraya berlalu.
Bahkan sebelum Sekkab BS ini tiba ke Sekretariat PU petugas dari Inspektorat BS sudah terlebih dahulu datang ke PU sekitar Pukul 11.00 WIB. Hanya saja saat dimintai keterangan perwakilan Inspektorat ini membantah ingin mengecek wanita itu. “Kedatangan kami sebagai tugas rutin untuk mengecek kegiatan setiap SKPD bukan untuk mengecek wanita itu,” kata Drs EM Jailani salah satu anggota Inspektorat yang mendatangi Dinas PU kemarin.
Sementara itu, sang wanita yang membawa anak ini setelah Sekkab BS ke luar ruangan, dirinya pun menyusul sambil menggendong anaknya dengan ditemani beberapa PNS di Dinas PU. Saat dimintai keterangan wanita ini lebih banyak diam. Dan baru akan memasuki mobil yang sepertinya sengaja disiapkan untuk menjemputnya baru menjawab sepatah kata. “Ya saya adiknya (Waif, red),” katanya singkat sambil langsung masuk mobil tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Hanya saja saat BE mencoba konfirmasi kepada Kepala Dinas PU via handpone keterangan yang didapat tidak sama dengan yang disampaikan Sekkab BS dan wanita itu. Menurut Waif, wanita itu sengaja mendatanginya karena sebelumnya telah menjual tanahnya, tapi belum ada surat jual beli. Kemarin wanita itu minta dibayar kembali harga tanah itu. Padahal tanah itu sudah dijual dengan orang lain. Kemudian wanita itu ingin mengambil lagi tanahnya. Namun sayang saat BE mencoba ingin konfirmasi lebih lanjut via hanpone, Waif tidak mau mengangkatnya, begitu juga saat di kirim SMS kembali juga tidak dibalasnya. “Dulu diautu njual tanah, tapi lum bdiau suratau, kini mintak dibayar lagi, awak tanah tu ladijual dg jemau lain, nidautu tanah tu ndak diambik au agi (Dulu wanita itu menjual tanah, tapi belum ada suratnya, kini minta dibayar lagi padahal tanah itu sudah dijual dengan orang lain ata mungkin juga mau mengambil tanah itu lagi),” ujar Waif kepada BE lewat pesan SMS.(369)