SAO PAULO - Sukses Amerika Serikat (AS) lolos dari persaingan keras Grup G sedikit berbau kejutan. Sebab, di grup tersebut juga bercokol Portugal yang jauh lebih difavoritkan untuk sekadar lolos. Faktanya, Pelatih Juergen Klinsmann mampu mengantar AS meraih babak 16 besar untuk keempat kalinya. Satu hal yang jadi sorotan atas keberhasilan AS meraih fase knockout adalah kekuatan serangan mereka. Dalam statistik, AS berada dalam daftar terbawah untuk urusan kreasi peluang. Mereka berada di peringkat 31 dari 32 peserta, dan hanya unggul dari Kosta Rika yang juga lolos ke babak 16 besar. AS mencatatkan 72 kreasi pelaung sementara Kosta Rika yang juga berasal dari Zona Concacaf meraih 69 kali kreasi peluang. Gelandang Graham Zusi mengakui, Klinsmann telah meminta timnya untuk lebih meningkatkan agresifitas jika ingin melangkah lebih jauh. Pendekatan berbeda harus dilakukan karena level persaingan kian berat. Apalagi, Belgia yang mereka hadapi punya pertahanan yang baik, terbukti dengan hanya kebobolan satu gol di fase grup. \"Sejak menit pertama laga, pacu dirimu, lepaskan semua kemampuan untuk menghadapi semua kemungkinan,\" ungkap Zusi menirukan instruksi Klinsmann. Berbagai langkah antisipasi dilakukan Klinsmann begitu timnya memastikan lolos ke babak 16 besar. Terutama kesiapan fisik pemainnya mengingat laga berlangsung di Arena Fonte Nova, Salvador yang memiliki suhu rata-rata mendekati 30 derajat Celsius. Mereka pun berlatih pada tengah hari di Sao Paulo saat suhu berkisar 27 derajat Celsius. AS terus mematenkan formasi 4-4-1-1 yang jadi andalan dan telah terbukti meredam kecepatan Portugal dan Ghana, serta menyulitkan Jerman. Konsekuensi dari taktik dan strategi yang mereka terapkan memang minimnya serangan ke jantung pertahanan lawan.
Tapi, mereka masih mampu menciptakan 4 gol dari tiga laga yang dua di antaranya disarangkan Kapten Clint Dempsey. \"Kami harus meningkatkan agresifitas dan lebih kreatif menciptakan peluang. Kami harus memberikan support pada Clint dan meninggalkan pertahanan lebih sering,\" terang Klinsmann. Sayangnya, ambisi Klinsmann itu menemui banyak hambatan. Josy Altidore yang disiapkan mendukung Dempsey kondisinya masih meragukan akibat cedera hamstring di laga pertama melawan Ghana. Begitu pula dengan gelandang Jermaine Jones yang mengalami cedera hidung saat menghadapi Jerman di laga terakhir. \"Sudah 11 hari setelah cederanya, Jozy mengalami banyak kemajuan, kami harap dia bersama tim di laga berikutnya. Jermaine juga memberikan sinyal bahwa yang terjadi padanya bukan masalah serius. Saya kira, kami harus terus memonitor kondisi terakhir semua orang menghadapi tantangan di depan,\" tambah Klinsmann. (ady)