PINO RAYA, BE – Kepala Desa Tanjung Aur II, Pino Raya, Taswin mengaku, wilayah kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Bukit Rabang di hulu desanya sudah banyak dirambah untuk dijadikan areal perkebunan. Menurutnya, perambah yang sudah berjumlah puluhan orang ini bukan warga desanya, tetapi pendatang. Sedangkan luas rambahan diperkirakan lebih dari 100 hektar. “Yang merambah hutan di hulu desa kami itu bukan warga desa kami, tetapi pendatang,” kata Taswin. Dampak dari permbahan hutan ini, kata dia, menurunnya debit air Sungai Pino. Sebab, sejak perambahan ini, volume air Sungai Pino sudah sangat menyusut. Apalagi saat ini sudah memasuki musim kemarau, penyusutan air sungai itu sangat dirasakan warga. “Dahulu sebelum marak perambah, kondisi air sungai selalu stabil, namun saat ini jika musim kemarau air sungai hampir kering. Tetapi jika musim penghujan, air sangat cepat pasang,” keluhnya. Atas kondisi itu, sambung Taswin, pihaknya berharap agar Pemkab BS melaui Dinas Kehutanan BS dapat mencegah perambahan tersebut. Sebab jika terus dibiarkan maka kawasan HPT ini akan terancam habis. Akibatnya air sungai dapat kering. “Kalau air sungai sudah sangat kecil seperti ini, maka sawah wargapun terganggu dan kesulitan mendapatkan air,” demikian Taswin. (369)
HPT Dirambah Pendatang
Selasa 24-06-2014,16:07 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :