Puluhan Hektar Cabe Gagal Panen

Sabtu 14-06-2014,10:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Belum tuntas persolaan anjloknya harga, sejumlah petani cabe di kawasan Kecamatan Selupu Rejang juga terancam gagal panen. Pasalnya, puluhan hektar tanaman cabe milik petani terkena penyakit busuk kering menular yang dengan cepat menyebar ke tanaman cabe lainnya. \"Penularanya sangat cepat, dan cabe yang masih hijau jika terkena langsung busuk hingga kondisinya kering dan hanya sebagian yang bisa dipanen,\" kata Slamet (46) petani cabe Desa Sumber Urip Selupu Rejang, Jum\'at (13/6). Menurut Slamet, perkembangan penyakit busuk kering sangat cepat, karena khawatir akan rugi semakin banyak akibat penyakit tersebut, petani terpaksa memanen buah tanaman cabe lebih cepat. \"Kalau sudah kena langsung nyebar ke cabe lainya, kita panen lebih cepat terpaksa,\" tuturnya. Hingga saat ini, petani masih belum bisa menanggulangi baik menggunakan racun maupun semprot, penyakit tersebut tidak bisa diatasi.  \"Banyak yang sudah menyemprot dengan berbagai jenis racun pestisida, tapi penyakit terus berkembang,\"katanya. Salah satu cara efisien agar petani tetap mendapatkan hasil panen, terpaksa petani memanen cepat dengan memetik buah yang masih hijau meski harganya jauh berbeda dengan cabe merah. \"Kalau tidak dipetik hijau, kita kebagian manen, bahkan kalo yang kebunya sudah sebagian terkena terpaksa dicabut agar tidak menular,\" akunya. Di bagian lain, selain penyakit yang menyerang, petani juga mengeluhkan harga cabe merah yang sangat murah sejak beberapa minggu terakhir.  \"Banyak yang bangkrut pak, sudah terkena penyakit harganya murah, cabe merah sekarang masih Rp. 4.000/Kg, kalau yang hijau bisa sampai Rp. 1.500/Kg,\" tuturnya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait