\"Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids, sehingga dapat menekan angka pengidap infeksi HIV/Aids di Kota Bengkulu,\" jelas Rinto Harahap, Koordinator Program Yayasan Kipas Bengkulu.
Ditambahkan Rinto, semula mereka menargetkan dalam 1 hari adalah 300 orang. Namun karena kondisi di lapangan yang kurang mendukung, ditambah lagi dengan kesadaran masyarakat masih rendah, capaian orang yang mampu diperiksa hanya 110 orang.
\"Rata-rata sasaran yang kami cek adalah orang yang merupakan pelanggan seks (yang suka jajan di luar),\" ungkap Rinto. Setelah melakukan pemeriksaan, dari 110 orang yang ada di 4 lokasi tersebut, 2 orang dinyatakan HIV positif. Oleh yayasan Kipas, 2 orang tersebut akan didampingi agar dapat berperilaku hidup yang sehat serta mendapatkan pengobatan.
Sesuai dengan standar perhitungan WHO terhadap pengidap HIV/Aids, jika terdapat 2 orang yang terinfeksi HIV, maka dibelakangnya terdapat 200 orang yang terindikasi infeksi HIV/Aids. Lebih lanjut Rinto mengatakan, diharapkan agar pemerintah daerah (Pemda) Kota Bengkulu harus lebih memperhatikan penanggulangan penyakit HIV/Aids, dengan cara melibatkan kelompok-kelompok beresiko tinggi (WPS, PSK, Waria dan pelanggan seks) sebagai agen perubahan pencegahan HIV. Dan kemudian kelompok ini diberikan bantuan usaha sehingga akan merubah pola hidup mereka. (cw3)