BENGKULU,BE- Keberadaan produk pembiayaan perumahan milik BNI Syariah Bengkulu semakin diterima masyarakat Bengkulu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya pembiayaan disalurkan BNI Syariah melalui produk tersebut.
\"Alhamdulillah hingga saat ini produk yang menjadi produk utama kita di Bengkulu yaitu Griya iB hasanah semakin tumbuh, hingga saat ini pembiayaan yang kita salurkan melalui produk ini mencapai lebih dari Rp 20 miliar,\" ungkap Pemimpin Cabang BNI Syariah Bengkulu Zulfahmi.
Menurut Zulfahmi, terus tumbuhnya pembiayaan pada bidang properti ini karena kemudahan yang diberikan BNI Syariah kepada nasabahnya. Berbagai kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan BNI syariah seperti bebas biaya administrasi, bebas biaya propisi dan bebas biaya biaya Appraisal. \"Untuk Debitur pembiayaan Griya Ib Hasanah saat ini setidaknya sudah ada 500 orang yang ada di seluruh Provinsi Bengkulu,\" terang Zulfahmi.
Lebih lanjut Zulfahmi menjelaskan, kelebihan lain yang dimiliki oleh BNI Syariah adalah Produk Griya yang dimiliki bank berplat merah tersebut yaitu adanya pembiayaan yang dikhususkan kepada pengusa atau pengembang perumahan yaitu Griya Kontruksi. Dengan adanya griya kontruksi ini pengusaha tak perlu khawatir untuk mencari modal jika ingin membangun usaha perumahan karena BNI Syariah menyediakkannya. \"Dengan adanya Griya kontruksi ini, kita nasabah kita bukan hanya masyarakat umum saja namun juga para pengembang perumahan,\" tambah Zulfahmi.
Selain itu Zulfahmi menjelaskan, selain keutamaan-keutamaan yang disampaikannya tadi, BNI Syariah juga memberikan kemudahan kepada debiturnya untuk melakukan pembayaran pembiayaan yaitu bisa dilakukan melalui BNI 46. Sehingga untuk debitur mereka yang tidak memiliki kantor pelayanan dari BNI Syariah dapat melakukan pembayaran di kantor BNI 46. \"Meskipun kita tidak memiliki kantor di curup namun untuk Griya kita sudah memiliki debitur, namun masih dalam diproses melalui Deplovernya dan jika mereka melakukan kesulitan dalam melakukan penyetoran bisa melalui kantor BNI Konvensional,\" terang Zulfahmi.(251)