BENGKULU, BE - LSM Kipas mengadakan sosisalisasi human immunodeficiency virus (HIV) dan infeksi menular seksual (IMS) kepada anak panti. Kali ini Kipas bekerjasama dengan Puskesmas Anggut Kota Bengkulu. Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 08.00-10.00 WIB ini bertempat di aula Balai Pengembangan Anak dan Remaja (BPAR) Harapan Provinsi Bengkulu. Pada acara tersebut Kipas dan pihak Puskesmas melakukan sosialisasi berupa pengenalan penyakit HIV dan IMS kepada para anak remaja di BPAR. Selain itu juga dijelaskan dampak dan cara penularan penyakit tersebut.
Direktur LSM Kipas Bengkulu, Merli Yuanda melalui koordinator Kipas Bengkulu, Rinto Harahap kepada BE mengatakan, penyakit ini merupakan penyakit yang menular dan sangat berbahaya, bahkan bisa merenggut nyawa penderitanya. Untuk itu perlu adanya sosialisasi bagaimana cara pencegahannya agar penyakit tersebut tidak menyebar kepada yang lain.
Rinto menambahkan, Kipas merupakan sebuah lembaga yang bisa menjadi tempat berbagi informasi, baik itu tentang narkoba ataupun HIV. Kami juga siap menerima keluh kesah dari para penderita penyakit ini. Karena biasanya orang yang sudah terkena penyakit ini akan dikucilkan dan dihindari dari kelompoknya.
Selain memberikan sosialisasi, dalam kesempatan tersebut Kipas yang berkerjasama dengan pihak Puskesmas Anggut juga melakukan pengecekan apakah para remaja tersebut sudah terkena penyakit HIV atau pun IMS. Bahkan ada juga para pegawai Dinas Sosial yang juga ikut melakukan pengecekan.
Deliawati Wendrofa, pegawai Puskesmas mengatakan, mereka melakukan pengambilan sampel darah untuk mengetahui apakah para remaja tersebut terjangkit penyakit HIV atau tidak. \'\'Dan untuk mengetahui penyakit IMS, kita ambil scretnya dari alat kelamin mereka. Setelah 10-20 menit kita sudah tahu hasilnya,\" kata Deliawati.
Dari hasil pemeriksaan dilakukan oleh beberapa pegawai Puskesmas kemarin (19/5), 41 orang telah diperiksa. Dan semuanya menunjukan hasil \"non reaksi\", yang berarti tidak ditemukan yang mengidap penyakit HIV ataupun IMS. (cw3)