Pupuk Subsidi Macet

Jumat 02-05-2014,11:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE - Persoalan distribusi pupuk bersubsidi kembali dikeluhkan petani.  Keterlambatan distribusi pupuk sangat mempengaruhi jadwal tanam para petani, bahkan memaksa petani yang memiliki modal kecil harus membeli pupuk non subsidi dengan harga mahal. Mamat (45), salah seorang petani asal Desa Sumber Urib Kecamatan Selupu Rejang, Kamis (1/5) mengeluhkan keterlambatan distribusi pupuk tersebut. \"Hampir setiap tahun kami tersendat mendapatkan pupuk, banyak dari kami yang tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi tepat waktu harus membeli pupuk mahal,\" sesalnya. Rata-rata, pupuk subsidi yang tidak lancar pendistribusianya tersebut, kata Mamat, diantaranya jenis Urea, Sp dan Ponskas, bahkan terkarang untuk menunggu distribusi pupuk bisa mutus sampai setengah bulan, \"Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana kami mau bertanam. Kami ini petani yang pas-pasan tidak punya modal besar, tolonglah pak,\" ungkapnya. Senada disampaikan Selamet, yang mengaku tidak banyak menginginkan lebih jatah pupuk subsidi pada tanaman di kebunya, hanya saja pupuk yang dibutuhkan harus sudah ada dikios maupun kelompok tani. \"Kami tidak menuntut banyak, asalnya pupuk subsidi ada setiap petani mau tanam. Karena pupuk ini kebutuhan dasar kami petani pak, kalau tidak ada pupuk apa kita pasrah saja dengan tanaman apa adanya,\" tegasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong Redha Kusmartono menegaskan, ketersediaan pupuk subsidi dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani \"Sekarang di RL telah ada peraturan Bupati (Perbup) terkait pendistribusian pupuk subsidi, syarat mutlak untuk mendapatkan pupuk subsidi petani harus tergabung dalam kelompok tani dan harus pula kelompoknya memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),\" kata Redha. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian, sudah terdata sebanyak 800 kelompok tani, meski beberapa masih belum memiliki RDKK. Redha mengaku tidak mengetahui pasti, alasan kelompok tani enggan untuk membuat RDKK padahal keuntungan adalaha bagi kelompok itu sendiri, sementara upaya mengajak dan memberitahukan sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian. \"Sepertinya sulit untuk mengajak kelompok tani, padahal sudah diingatkan diajak diberitahukan, tujuannya semua kelompok tani di Rejang Lebong ini semua mendapatkan pupuk subsidi,\" ujar Redha. Untuk diketahui, di Rejang Lebong distributor resmi pupuk subsidi bagi petani yang tergabung dalam kelompok untuk pupuk urea adalah Maju Jaya Abadi  dan Putra Tani. Untuk Petro Kimia Gersik ada Siba dan Sam Putra Agro. \"Kita harapkan penyaluran bisa dilakukan dengan sebaik mungkin, karena ketersedian pupuk Subsidi itu sebanarnya cukup,\" tegas Redha. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait