PUT, BE - Pengeringan aliran air irigasi di Desa Belumai I Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), tidak hanya berdampak pada tertundanya jadwal tanam para petani serta keringnya sejumlah kolam ikan milik masyarakat. Puluhan ton ikan air tawar yang dikembangkan pada sejumlah kolam Balai Benih Ikan (BBI) di PUT terpaksa dipanen sebelum waktunya. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Rejang Lebong Ir Amrul Eby MM mengatakan, seharusnya ikan air tawar di BBI PUT di panen sekitar 3 bulan mendatang, sebelum di pasarkan namun karena pengeringan terpaksa dipanen lebih cepat dengan harga yang lebih murah. “Jelas memberikan pengaruh, karena budidaya ikan harus menggunakan air. Akibatnya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan bisa terganggu,\" ungkapnya. Untuk menghindari kerugian, sambung Eby, pihaknya terpaksa menunda program budidaya ikan di BBI Belumai hingga selesai pelaksanaan proyek perbaikan dan pembangunan irigasi melalui program kegiatan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) PNPM tersebut. “Aliran air ini ibarat nafas kegiatan perekonomian masyarakat, untuk pertanian dan perikanan,” ujar Eby. Di bagian lain, setidaknya terdapat 250 hektar areal persawahan warga Desa Belumai I terancam gagal panen, pasalnya terhitung sejak pertengahan April 2014, air yang kerap digunakan warga sebagai sumber penanaman padi di sepanjang irigasi setempat dikeringkan sebagai upaya pelaksanaan pembangunan dan perbaikan daerah aliran irigasi melalui program kegiatan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) dengan nilai mencapai Rp 4 miliar. (999)
Kolam Pemerintah Gagal Panen
Selasa 22-04-2014,11:52 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :