Prabowo: Kita Hidup Persis di Zaman VOC

Minggu 16-03-2014,18:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Dalam silaturahmi dengan pimpinan media Jawa Pos Group di padepokannya di Bojong Koneng, Bogor, Sabtu siang (15/3), Prabowo Subianto menjelaskan performa perekonomian Indonesia yang sesungguhnya tidak dapat disebut baik.

Misalnya, kekayaan Indonesia mengalami kebocoran dan kehilangan sebesar Rp 1.160 triliun setiap tahun. Kebocoran ini disumbangkan oleh kehilangan potensi penerimaan pajak sebesar Rp 360 triliun, kebocoran APBN sebesar Rp 500 triliun, dan anggaran negara untuk subsidi energi sebesar Rp 300 triliun.

Perhitungan mengenai kebocoran di sektor pajak, sambung Prabowo, didasarkan pada PDB Indonesia sebesar 900 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 9.000 triliun. Dengan tax ratio sebesar 12 persen, pendapatan sektor pajak setiap tahun sebesar Rp 1.080 triliun.

Sementara apabila tax ratio ditingkatkan menjadi 16 persen, maka seharusnya pendapatan negara dari sektor pajak sebesar Rp 1.440 triliun. Selisih kedua angka inilah yang disebut Prabowo sebagai kehilangan potensi penerimaan pajak.

Prabowo juga mengatakan bahwa dua per tiga kekyaan nasional Indonesia tidak berada di dalam negeri melainkan lari ke negara lain.

\"Ini yang mendorong saya ke politik. Kita salah arah,\" ujarnya.

\"Sedari usia remaja sudah tanda tangan siap mati untuk negara. Di ujung mau pensiun saya melihat kerusakan. Elit rusak, kebohongan setiap hari, korupsi merajalela, hakim mengkhianati kehormatan,\" kata Prabowo lagi.

Semua indikator tersebut, menurut hemat Prabowo, memperlihatkan bahwa Indonesia bukan negara merdeka.

\"(Kehidupan) kita sama persis dengan zaman VOC (Kongsi Dagang Hindia Timur). Saya membaca buku Bung Karno, Indonesia Menggugat, masalah yang dihadapi bangsa kita saat itu sama dengan yang kita hadapi sekarang,\" kata Prabowo. (rmol)

Tags :
Kategori :

Terkait