Kurikulum 2013 Masih Sulit Diterapkan

Jumat 07-03-2014,09:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BOGOR–Sengkarut penerapan kurikulum 2013 terus berlanjut. Banyak guru yang belum paham terkait bentuk ajar yang harus diterapkan dalam sistem baru itu. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kota Bogor, Rahmat mengungkapkan, hingga saat ini kurikulum 2013 belum efektif karena penerapannya masih sebagian-sebagian. Sistem ini baru diterapkan untuk siswa kelas X, sementara kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). \"Dalam kurikulum 2013, guru diharuskan mengarahkan siswa agar aktif bertanya mengenai materi yang akan dipelajari, bukan lagi sekedar menjawab pertanyaan guru. Begitu pula dengan guru yang dituntut untuk kreatif dan inisiatif dalam mengajar,\" ujarnya seperti diberitaka Radar Bogor (grup JPNN).

Sementara itu, pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina, M Aduhzen mengungkapkan, waktu yang sangat terbatas dan pembuatan yang terburu-buru membuat kurikulum ini sangat sulit untuk diterapkan. Padahal menurutnya, sosialisasi untuk kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap dan dalam waktu yang lama. \"Sebenarnya kita (Indonesia) belum siap, tapi tetap dipaksakan tahun ajaran baru nanti harus sudah diterapkan di semua sekolah. Jadinya ya, seperti ini, kedodoran,\" ujarnya saat dihubungi Radar Bogor (Grup JPNN) kemarin. Senada, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menyebutkan penerapan sistem ini terlalu mendadak. Itu, menurut Retno, mencerminkan sikap pemerintah yang tidak sungguh-sungguh menerapkannya.

\"Sosialisasinya kurang, waktunya mepet, jadi wajar kalau banyak yang belum paham,\" ujarnya. Retno menambahkan, pelatihan guru yang hanya dua hari dan tanpa buku pegangan akan sangat mustahil untuk berhasil. Hal ini diamini kalangan pendidik di Kota Bogor. Wakasek bidang Kurikulum SMKN 1 Bogor, Asep Saepuloh mengungkapkan, kurikulum 2013 ini sebenarnya bagus namun pada kenyataannya sangat sulit untuk diterapkan. Merubah paradigma siswa yang harus aktif, kemudian semua aspek harus dinilai, yakni akhlak, pengetahuan, nilai kuantitatif, nilai deskriptif, akan sangat sulit untuk dilakukan. \"Seharusnya SDM dilatih terlebih dulu, diberikan pembekalan tentang kurikulum 2013. RPP harus dibuat. Jangan kurikulum diterapkan terlebih dulu, baru guru-guru menyesuaikan, jelas akan sangat sulit untuk diterapkan,\" terangnya. Sama halnya dengan Guru bahasa Indonesia SMA Bina Insani, Erwin. Dia menyebut kurikulum 2013 ini sangat bagus, karena menuntut siswa harus jauh lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, kendala terbesar yakni membuat siswa yang terbiasa pasif kemudian harus aktif, yang menjadi tanggung jawab berat bagi para guru.

\"Perlu sering diadakan sosialisasi untuk menangani kendala tersebut, agar konsep yang ada dalam kurikulum 2013 dipahami oleh semua guru dengan satu konsep yang sama,\" tandasnya. (cr1/c)

Tags :
Kategori :

Terkait