BENGKULU, BE - Kemarin, tim penyelesaian sengketa lahan SDN 62 Kota Bengkulu menggelar rapat perdana. Rapat yang dipimpin oleh Asisten I Dra Rosmidar ini memutuskan pagi ini dilaksanakan pengukuran lahan SDN 62 yang disengketakan oleh tim bersama para ahli waris. \"Kita mulai jam 9. Ahli waris juga akan terlibat. Pengukuran ini akan memberikan kepastian kepada kita berapa sebenarnya nilai lahan para ahli waris itu. Berapa ukuran tanah mereka, dikalikan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak), itulah harga tanah yang akan kita bayar,\" kata Rosmidar, usai rapat. Selain NJOP, lanjutnya, tim juga berpatokan dengan harga pasar. Ketetapan mengenai jumlah harga ini dilaksanakan oleh Badan Lelang Negara. Tim terdiri dari BPN, Bagian Hukum dan Pemerintahan Setda Kota, Diknasbud, Camat, Lurah dan yang lainnya akan menyerahkan hasil pengukuran kepada Badan Lelang Negara. \'\'Badan Lelang yang kemudian memutuskan berapa harganya. Jadi bukan tim yang menetapkan harga. Hanya saja tim meminta harganya berpatokan kepada NJOP dan harga pasar. Ini yang disetujui dalam rapat tadi dan ahli waris tidak keberatan,\" sampainya. Rosmidar menjelaskan, rapat telah memutuskan pada hari Senin (10/3), ketetapan mengenai luas ukuran ini sudah ada. Tidak ada ahli waris yang terlibat dalam rapat yang digelar di ruang Asisten I Setda Kota kemarin. \"Kebetulan ahli waris saat ini ada di Lampung. Mereka tidak terlibat tapi setuju ikut mengukur besok pagi (hari ini, red),\" tukasnya. Sementara anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales SH MH, menyatakan, ahli waris diminta tidak menuntut ganti rugi terlalu besar terhadap Pemerintah Kota atas lahan SDN 62 tersebut. Ahli waris seyogyanya menyadari lahan SDN 62 itu memiliki fungsi sosial. \"Kita mendukung pemerintah agar menetapkan harga genti rugi itu sesuai dengan UU. Karena kita ini negara hukum. Tapi, ahli waris juga jangan memaksakan kehendak. Kedua belah pihak harus arif dan bijaksana. Jangan ngotot-ngototan dan segel-segelan,\" imbau Suimi. Terpisah Kepala Sekolah Dasar Negeri 62 (SDN 62) Kota Bengkulu, Tutik Sunarsih SPd, mengatakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dilangsungkan. Siswa kelas VI SDN 62 fokus untuk menghadapi Ujian Sekolah (US). \"Saat ini, KBM tetap berjalan normal. Sebanyak 81 siswa kelas VI juga sedang sibuk menghadapi ujian April mendatang,\" kata Tutik. Untuk mensukseskan US sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) itu, SDN 62 memberikan pelajaran tambahan atau les. Pengajaran tambahan tersebut diadakan tiga kali per minggu. Para siswa kelas VI juga tetap semangat untuk mengikuti jam belajar tambahan. Mereka berharap bisa menghadapi ujian.(cw5)
Pagi Ini SDN 62 Diukur
Rabu 05-03-2014,16:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :