Indonesia Dikorbankan, Rizal Minta Kesepakatan Direvisi

Minggu 02-03-2014,12:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BANDUNG - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rizal Ramli mengatakan Indonesia perlu merenegosiasi ulang butir-butir substansi dalam ASEAN Economy Community (AEC). Alasannya, rakyat akan terbebani karena tidak semua komoditas dan jasa mampu bersaing secara bebas di pasar ASEAN.

“Beberapa sektor kita memang kuat, tapi sebagian besar lainnya justru akan terpukul bila kita mengikuti kesepakatan AEC. Harusnya pejabat kita lebih teliti lagi, tidak main tandatangan secara gelondongan,\" kata Rizal dalam diskusi Asean Economy Community 2015,  bertema Peran Masyarakat & Mahasiswa dalam Menghadapi AEC 2015 yang diselenggarakan di Bandung, Sabtu (1/3).

Menurut Rizal, revisi kesepakatan yang tertuang dalam AEC bisa dilakukan. Asalkan kata dia, Pemerintah Indonesia punya keingingan kuat melakukan demi melindungi rakyatnya. \"Kalau jadi presiden, saya akan ubah butir-butir dalam MEA agar menguntungkan rakyat Indonesia,” katanya.

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian itu menjelaskan tanpa adanya revisi kesepakatan maka Indonesia hanya dijadikan korban oleh negara-negara lain, termasuk di ASEAN sendiri. Kata dia, Indonesia akan menjadi pasar yang empuk bagi negara lain untuk meraup keuntungan.

Namun untuk sektor tekstil, Rizal tak meragukannya. Menurutnya, industri tekstil Tanah Air sangat unggul, demikian pula minyak kelapa sawit atau crude palm oil dan kakao.

“Tekstil kita cukup kuat. Lihat saja desain dan warna batik kita yang semakin soft dan bervariasi. Begitu juga dengan kuliner, dari sisi rasa hampir tidak ada yang bisa menandingi. Namun khusus kuliner, memang harus diperbaiki lagi dari sisi kemasan dan penyajian,” pungkasnya. (awa/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait