CURUP, BE - Pembudidayaan Itik Talang Benih di Kecamatan Talang Benih Kecamatan Curup, mulai dilirik berbagai pihak. Jum\'at (28/2), perwakilan rombongan Bank Indonesia dan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Rejang Lebong Ir Amrul Eby, MM mengunjungi secara langsung kelompok tani pemuda Talang Benih serta melihat langsung aktivitas pengembangan plasma nutfah asli asal Rejang Lebong tersebut di Kelurahan Talang Benih.
Manager Analis Bank Indonesia Muhammad Jon disela kunjungannya mengungkapkan dukungannya terhadap pengembangan itik Talang Benih tersebut. \"Kita datang ke sini karena mendengar informasi soal pengembangan Itik Talang Benih dan tertarik untuk membantu pengembangan itik di wilayah Curup,\" ungkapnya.
Dikatakan Jon, melalui program ketahanan pangan yang dimiliki Bank Indonesia, pengembangan budidaya itik Talang Benih dapat ditingkatkan. \"Kita akan menyampaikan laporan kunjungan identifikasi program ini, karena sudah cukup banyak program ketahanan pangan melalui Pemerintah Daerah baik Pemprov dan kabupaten kita bantu dan dikabulkan, mudah-mudahan program ini juga akan dikabulkan,\" ungkapnya.
Jon menambahkan, program ketahanan pangan untuk jenis makanan pokok sebenarnya cukup banyak difokuskan pada peningkatan produksi ayam, namun karena dari hasil survey ternyata pasokkan daging ayam di Provinsi Bengkulu berlebih, tidak mungkin diprogramkan lagi.
Pantauan wartawan, rombongan perwakilan Bank Indonesia dan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu meninjau langsung lokasi peternakan itik Talang Benih mulai dari pembesaran bibit sampai proses pembibitannya, serta berdialog langsung dengan para pertani. Terkait dukungan terhadap kelompok tani peternak Itik Talang Benih tersebut, Amrul Eby mewakili Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan pemerintah provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia terhadap pengembangan Itik Talang Benih tersebut.
\"Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik, kita harapkan ke depannya bukan hanya pengembangan namun bagaimana pemasaran bahkan pengolahan produk peternakan itik bisa juga dikembangkan, untuk kesejahteraan petani,\" harap Eby. (999)