CURUP, BE - Sosialisasi terhadap pemilihan umum 9 April 2014 dipercaya belum seluruhnya sampai hingga ke masyarakat yang tinggal di pedesaan hingga pertalangan. Hal itu diungkap Tokoh Masyarakat Lembak Daeng Oktora kepada wartawan, Selasa (25/2). \"Jumlah partai politik, sistem pencoblosan, hingga berapa lembar surat suara yang harus dicoblos belum seluruhnya diketahui masyarakat, karena itu kita minta penyelenggara pemilihan umum segera melakukan sosialisasi hingga ke pedesaan maupun pertalangan,\" pintanya. Total penduduk di Lembak cukup signifikan untuk menentukan para calon yang akan duduk di lembaga legislatif, karena itu masyarakat harus benar-benar mengenal partai politik serta calon yang akan mereka pilih nantinya. \"Terkadang masyarakat di pertalangan malas ke TPS memberikan hak suara, karena tidak kenal dengan calon yang akan mereka pilih, dengan sosialisasi minimal masyarakat punya referensi untuk memilih,\" terangnya. Lebih lanjut Daeng meminta masyarakat untuk tidak salah menjatuhkan pilihan, dengan melihat track record calon legislatif apakah mereka benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat, atau malah hanya mengunjungi masyarakat setiap Pemilu saja. \"Jangan sampai karena diiming-iming janji dan uang, masyarakat salah pilih dan akan ditanggung selama 5 tahun,\" harapnya. Di bagian lain, Komisioner KPU RL Halid Saifulah, SH kepada wartawan, kemarin mengaku telah melakukan sosialisasi melalui PPK dan KPPS se-Kabupaten Rejang Lebong untuk kemudian disampaikan pada masyarakat. \"Untuk menggemakannya, kita akan melakukan sosialisasi besar-besaran melalui kegiatan jalan santai yang direncanakan akan melibatkan 1.500 massa, melibatkan seluruh penyelenggara Pemilu, partai politik, tokoh masyarakat,\" jawabnya. (999)
Sosialisasi Pemilu Masih Kurang
Rabu 26-02-2014,10:00 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :