LONDON – Didier Drogba dan Jose Mourinho pernah bekerjasama di Chelsea pada periode 2004 hingga 2007. Sejak itu, keduanya terlibat pertemanan yang cukup akrab. Tetapi, Mourinho sudah menegaskan bahwa pertemanan itu tidak akan berlaku saat Chelsea menghadapi Galatasaray di babak 16 besar Liga Champions, tengah pekan nanti. Selama 90 menit laga leg pertama, kata Mourinho, Drogba akan menjadi musuh yang harus dia kalahkan.
Chelsea mempertahankan posisi di puncak klasemen setelah menekuk Everton 1-0 di Stamford Bridge, akhir pekan lalu. Selanjutnya, skuad arahan Jose Mourinho akan terbang ke Istanbul menghadapi tuan rumah Galatasaray di pentas Liga Champions. Bagi Mourinho dan sejumlah punggawa Chelsea, laga nanti akan menjadi ajang reuni dengan bekas rekan satu timnya, Didier Drogba.
John Terry, Frank Lampard, Petr Cech dan pelatih Jose Mourinho akan menghadapi Drogba yang pernah membela Chelsea selama delapan musim. Mourinho sendiri mengaku masih berteman baik dengan Drogba. Tetapi, pelatih asal Portugal itu akan meminggirkan pertemanannya selama 90 menit. Mou akan mengubahnya menjadi permusuhan antara Drogba yang berkostum Galatasaray dengan klubnya, Chelsea.
Musim lalu, saat masih menangani Real Madrid, Mourinho sebenarnya juga sudah menghadapi Galatasaray yang saat itu sudah diperkuat Drogba. Karenanya Mou meminta anak asuhnya untuk mewaspadai dan mematikan pergerakan Drogba selama 90 menit. ”Saya sudah pernah menghadapi Drogba,” ujar Mourinho seperti dilansir NDTV.
”Rasanya sangat aneh, tetapi kami mengenal akrab Drogba, sehingga kami tahu tidak aka nada pertemanan selama pertandingan. Kami memang harus menghormati legenda klub, sebelum dan sesudah pertandingan. Tetapi kami harus mengerjakan tugas selama pertandingan. Drogba punya naluri untuk menang dan mencetak gol. Kami harus menghentikannya,” Mourinho menjelaskan.
Selain bertemu Drogba, Mou juga kembali bereuni dengan bekas anak asuhnya sewaktu melatih FC Internazionale, Wesley Sneijder. Bersama Drogba dan Sneijder, Galatasaray menjadi tim yang cukup diperhitungkan sepanjang penyisihan grup. Cimbom, julukan Galatasaray, bahkan berhasil menyingkirkan Juventus dari pentas Liga Champions. Mourinho mewanti agar anak asuhnya waspada dengan kekuatan Galatasaray, terutama saat bermain di markas mereka, Turk Telekom Arena.
”Mereka (Galatasaray) adalah tim berpengalaman yang dihuni pemain yang sudah menjuarai Liga Champions. Atmosfer supporter juga menyulitkan. Akan ada 60.000 fans mereka dan atmosfernya sangat kuat. Ini menjadi ujian besar bagi kami. Pertandingan ini akan sengit hingga akhir,” ujar Mourinho mengingatkan. (ish)