PONDOK KELAPA, BE - Tidak hanya pejabat yang mengaku resah dengan adanya Pungli (pungutan liar) di sepanjang jalan lintas jalur II, Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kelapa. Pungli ini juga membuat masyarakat setempat resah. Karena masyarakat juga jadi sasaran pungli ini. Modusnya, ada oknum warga yang menutup jalan rusak dan berlubang, lalu meminta uang.
Diakui tokoh masyarakat di Kecamatan Pondok Kelapa, Mustika Alam, oknum warga ada yang memungut uang asal ambil saja dari pengendara, seperti truk batubara, tukang galon, pedagang, petani, mobil pribadi, pejabat dan termasuk pengendara motor.
“Makin banyak warga memilih melakukan pungutan di jalan raya Pondok Kelapa, padahal sudah diingatkan. Namun, malah makin menjamur di jalan,” akunya.
Menurut Mustika, Pungli sangat meresahkan masyarakat dan uang yang dipungut untuk kepentingan pribadi. Pemerintah melalui Sat Pol PP harus segera mengambil tindakan Pungli tersebut, sebelum ditindak polisi.
“Rata-rata warga menutup lubang jalan dengan batu, lalu meminta uang pada pengendara dengan menggunakan kardus,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan Relly, supir truk batubara mengakui sering diminta uang. Menurutnya oknum warga mengambil uang di sisi jalan bagian kiri dan jalan bagian kanan, terkesan menekan pengendara dengan merusak jalan.
“Jalan dijaga kedua sisi dan menyodorkan kardus, meminta uang bayaran dan kalau truk sepi, sering meminta menetapkan besaran,” keluhnya.
Ia menambahkan, terkadang oknum itu tidak hanya menerima berapa besaran yang diberikan penguna jalan saja. Namun, juga sering menekan atau memeras. Karena, jika tidak diberikan maka kendaraan penguna jalan yang akan dilempar dan dipukuli. Sehingga, sering terjadi adu mulut antara oknum warga penguna jalan.
\"Saya pernah kasih Rp 1000 tapi malah minta tambah,\" jelasnya.(111)