BENGKULU, BE - Meskipun investor Jepang, Harry Yamada telah memaparkan kelebihan atau keunggulan produknya berupa listrik tenaga surya sebagai solusi krisis listrik di Bengkulu, namun tidak serta-merta langsung diterima Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pemprov akan mengkaji lebih lanjut tentang bentuk kerjasama tersebut, jika terbukti handal dan mampu memenuhi kebutuhan listrik, baru ditentukan langkah selanjutnya. \"Kami akan melakukan pengkajian lebih mendalam terlebih dahulu, jangan sampai kerjasama sudah terjalin tapi kurang bermanfaat bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu,\" kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappeda Provinsi, Ir Sorjum Ahyan MT, kemarin. Ia mengungkapkan, pihak investor Jepang itu sendiri menginginkan Bengkulu bukan hanya sebagai tempat pemasaran produk yang dimilikinya, namun akan menjadi Bengkulu sebagai tempat exampling untuk pengembangan Solar Cell tersebut. \"Memang produk itu sangat bermanfaat bagi daerah-daerah terpencil, kepulauan, nelayan, dan masyarakat lainnya. Namun sejauh ini kita belum diberitahu berapa harganya dan berapa biaya perawatan setiap tahunnya. Di sisi lain pemerintah juga tidak bisa sembarangan, karena kerjasama ini harus memberikan dampak positif terhadap masyarakat,\" terangnya. Senada juga disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Bengkulu, Iriansyah. Ia mengungkapkan, sejauh ini pihak investor Jepang itu hanya baru menjajaki Bengkulu, dan belum diketahui apakah ia benar-benar berminat untuk berinvestasi di Bengkulu atau tidak. \"Kalau mereka serius, berarti akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas bentuk kerjasama lebih kongkrit,\" ujarnya. Sebagai langkah awal, pihaknya akan melakukan ujicoba terhadap alat yang tinggal oleh investor Jepang itu, dan rencananya alat tersebut akan diujicoba di Pulau Enggano dan di kediaman dinas wakil gubernur. \"Kemarin investor Jepang itu sudah meninggalkan alatnya sebanyak 2 unit, nanti akan kita buktikan dulu. Jika memang benar-benar terbukti yang dipaparkan di hadapan wakil gubernur Kamis lalu, maka akan kita susun langkah-langkah selanjutnya agar kerjasama itu bisa terjalin,\" paparnya. Menurutnya, bentuk kerjasama harus jelas jika investor Jepang itu benar-benar ingin berinvestasi dalam jumlah besar di Bengkulu ini. Namun bila ia hanya ingin menjualkan produknya kepada masyarakat secara individu, maka pihaknya pun tidak akan membuat rancangan bentuk kerjasama. \"Kalau dia (investor Jepang,red) berminat, kiat siap menampungnya, karena kita memang membutuhkan pihak investor untuk ikut membangun Bengkulu menjadi lebih maju dan berkembang,\" tandasnya.(400)
Kerjasama Investor Jepang Dikaji Mendalam
Sabtu 22-02-2014,11:30 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :