BENGKULU, BE - Aksi demo ribuan guru yang tergabung dalam PGRI Kabupaten Rejang Lebong dengan meminta relokasi tempat mengajar harus disikapi dengan bijak. Sebab, jika relokasi itu dilakukan tanpa adanya pertimbangan, bisa membunuh proses pendidikan dikawasan tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu, Drs Rusdi Bakar MPd, di ruang kerjanya, kemarin. Menurut mantan guru SMA Pondok Kelapa dan PGRI itu, aksi para Oemar Bakri itu hal yang wajar, dan aksi itu solidaritas atas nasib yang menimpa sesama rekannya. \'\'Para guru di Rejang Lebong meminta perhatian seluruh pihak untuk memberikan rasa aman dan nyaman dan bertugas disana,\'\' kata Rusdi Bakar. Rusdi menuturkan, aksi itu cara guru menyampaikan luapan aspirasi mereka, atas nasib yang menimpa sesama guru dan mereka pun memiliki organisasi PGRI. Karena selama ini guru sering menjadi korban perampokan di kawasan Lembak. \'\'Saya yakin masyarakat yang merasa terancam pasti melakukan hal yang sama,\" katanya. Terkait dengan usulan relokasi dari kawasan lembak, mantan Kasatpol PP itu tidak sependapat. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kepada daerah. Karena hal itu menjadi kebijakan kepala daerah. Rusdi sangat yakin apa yang menjadi tuntutan para guru ini bukan relokasi, tapi bagaimana kondisi di lembak nyaman. \" Secara formal saya tidak setuju relokasi itu. Karena guru yang ditugaskan disanapun belum tentu cukup, dan jika relokasi ini dilakukan tanpa adanya pertimbangan bisa membunuh proses pendidikan dikawasan itu,\" tegasnya. Dijelaskanya, usulan relokasi itu tidak gampang, terlebih saat ini belum diketahui berapa banyak guru yang mengajukan relokasi itu. Mereka ini baru diberikan kesempatan mengajukan relokasi. \"Saya yakin bupati dan DPR akan mengambil sikap bijak atas aspirasi itu, dan siapa tahu dalam waktu dekat akan ada pertemuan kembali, dengan begitu pendidikan disana tetap berjalan \" tukasnya. (247)
Relokasi Guru Ancam Pendidikan
Kamis 13-02-2014,19:37 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :