Penyuluh Pertanian Minim

Kamis 13-02-2014,11:45 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

SEBAGAI kabupaten dengan potensi terbesar pendapatan masyarakat dari sektor pertanian, Kabupaten Rejang Lebong (RL) ternyata belum mendapatkan dukungan tenaga penyuluh pertanian yang cukup memadai.  BP4K RL setidaknya hanya memiliki 102 orang tenaga penyuluh pertanian dengan 35 orang diantaranya merupakan tenaga harian lepas dari Kementerian Pertanian. Kepala BP4K Kabupaten RL Ir. Zulkarnain dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, Rabu (12/2) di Curup membenarkan kondisi tersebut. \"Jika dibandingkan dengan total 156 desa dan kelurahan yang ada di RL, idealnya 1 desa 1 penyuluh. Karena kurang tenaga penyuluh terpaksa 1 penyuluh mengakomodir 2 hingga 3 desa sekaligus,\" terangnya. Mirisnya lagi, hampir 80 persen tenaga penyuluh hampir memasuki masa pensiun, atau berumur di atas 50 tahun. \"Kita beruntung ada 35 orang tenaga harian lepas dari kementerian yang mendapatkan honor 10 bulan dari pemerintah pusat, 2 bulan bantuan Pemerintah Provinsi Bengkulu, ditambah tunjangan operasional dari pemerintah RL dimana tahun ini naik menjadi Rp 130 ribu/bulan,\" ungkap Zulkarnain lagi. Zulkarnain mengakui, Bupati RL beberapa kali meminta diajukan anggaran untuk penambahan penyuluh kontrak, dengan memberdayakan para alumni STIPER RL.  \"Tahun 2014 sudah kita ajukan penambahan 20 penyuluh kontrak, namun tampaknya bisa diakomodir, mudah-mudahan tahun 2015 ada penambahan tenaga penyuluh pertanian,\" harapnya. Tenaga penyuluh pertanian, sambung Zulkarnain, sangat dibutuhkan untuk menyampaikan berbagai teknologi pertanian kepada para petani, penyusunan analisis usaha pertanian, bahkan mendampingi kelompok tani dalam menusun RDKK pupuk bersubsidi. \"Peran penyuluh jelas sangat penting, jika cukup jarang penyuluh yang rutin ke lapangan, saya kita wajar karena usia mereka sudah diatas 50 tahun menjelang pensiun, kecuali ada penyuluh yang masih muda umurnya jelas lebih bisa aktif,\" sampainya. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait