BENGKULU, BE – Dua orang penjual cabai di Pasar Panoram Bengkulu yakni No dan Su, terpaksa diamankan di Mapolres Bengkulu. Pasalnya keduanya melawan petugas saat dilakukan penertiban di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, sekitar pukul 11.00 WIB, kemarin. Berdasarkan data terhimpun, kedua pelaku diduga melemparkan air cabai ke arah Satpol PP Kota dibackup anggota polisi dari Polsek Gading Cempaka. Cabai tersebut mengenai Kapolsek Gading Cempaka, AKP Mayndra Eka Wardhana SIK yang saat itu berada di TKP. Akibatnya, kedua pedagang itu langsung dibawa anggota Polsek Gading ke Mapolres Bengkulu. Sementara itu, Su mengaku kalau dia melempar cabai. Hal itu dia lakukan karena dipukul duluan oleh oknum anggota Satpol PP. Sehingga dia mengaku mengalami kesakitan di belakang telinga sebelah kanan, sedangkan No kena cakar di bagian bawah tekiak kanan dan leher. \"Saat itu saya dipukul anggota Satpol PP tapi saya tidak tau Satpol PP yang mana melakukannya,\" kata Su.
Bentrokan ini sendii berawal ketika Satpol PP melakukan penertiban di Pasar Panorama. Saat penertiban tersebut berlangsung, sejumlah pedagang protes kemudian terjadilah bentrokan antara Satpol PP dengan pedagang. Tiba-tiba Satpol PP dilempari dengan cabai oleh pedagang, dan kejadian itu membuat Satpol PP menjadi bringas dan bentrokan pun menjadi semakin keras. Keduanya saling menyerang satu sama lain. Kemudian bentrokan tersebut ditengahi oleh Kapolsek Gading Cempaka supaya situasi menjadi kondusif. Namun malah Kapolsek Gading Cempaka ikut dilempari oleh pedagang. Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kapolsek Gading Cempaka AKP Mayndra Eka Wardhana SIK mengatakan, bahwa kejadian yang dialaminya ini merupakan resiko menjalankan tugas. \"Saat itu saya melihat keributan antara pedagang dan Satpol PP, kemudian saya datangi untuk menengahi keributan tersebut dengan tujuan untuk mencegah permasalahn tersebut tidak meluas. Namun, saat akan menengahi saya malah kena siraman cabe yang dilemparkan oleh salah satu pedagang. Saat ini kami telah mengamankan 2 orang pedagang yang diduga menjadi provokator keributan ini, setelah itu kedua pedagang tersebut diperiksa di Polres Bengkulu,\" jelas Kapolsek. Selain itu, anggota Satpol PP juga mendatangi Polres Bengkulu untuk memberikan keterangan atas kericuhan yang terjadi di Pasar Panorama. Salah satu anggota Satpol PP, Sulaiman, saat mendatangi Polres Bengkulu terlihat menenteng sebuah batu yang ukuran 2 kali tinju orang dewasa. \"Ini batu yang digunakan oleh pedagang untuk dilemparkan kepada kami saat melakukan pembongkaran pasar,\" kata Sulaiman. Disamping itu, Doni Iskandar, Satpol PP lainnya, mengaku kalau dirinya mengalami kerugian mencapai Rp 600 ribu. Sebabdia telah kehilangan dompet saat kericuhan terjadi. \"Kantong celana saya ditarik dan ternyata dompet saya yang berada dikantong sudah tidak ada. Uang Rp 600 ribu dan STNK motor saya hilang,\" ungkap Doni.(cw4)