TABA PENANJUNG, BE- Bibit Jabon dan Sengon mulai masuk ke Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) dalam rangka program Kementerian PDT untuk ikut memberdayakan perekonomian rakyat. Adanya bibit kayu itu mulai akan dikembangkan di Benteng untuk menambah perekonomian masyarakat. Pasalnya kedua jenis komoditi bahan baku ekspor ini memiliki nilai jual yang menjanjikan dalam lima tahun ke depannya.\"Keuntungan dari kedua jenis tanaman bahan baku ekspor ini dalam 1 hektarnya bisa mencapai Rp 400 juta,\" kata Kabid Perkebunan Distanbunhut Benteng Darmanto, SSos.
Dia menjelaskan keuntungan menanam Jabon, jangka waktu penanamannya lebih ringkas dibanding tanaman jati. Yakni 5 tahun. Harganya pun lebih tinggi dibanding kayu Sengon. Jenis tanaman ini disiapkan bagi bahan baku kertas (pulp) dan triplek. Namun untuk Jabon kualitasnya lebih baik dibanding kayu sengon. \"Jabon masuk kayu kelas 4-5, kualitasnya lebih baik dibanding sengon, lebih halus, harganya juga lebih tinggi,\" jelasnya.
Saat ini Distan tengah menguji coba kedua jenis tanaman komersil itu di masyarakat. Ratusan bibit kayu Jabon dan sengon tengah disiapkan untuk warga, di atas lahan seluas 10-20 Ha. Kayu jenis Jabon termasuk tanaman cepat tumbuh. Selama 5 tahun, lingkar pohon berdiameter 30-35 cm, siap tebang. \"Dibandingkan pengembangan sawit, kedua jenis tanaman ini lebih prospektif kedepanya. Sawit sangat berdampak pada kerusakan struktur tanah. Bahkan dianjurkan sawit itu malah harus dikurangi,\" tukasnya.(122)