BENGKULU, BE - Selama tahun 2013, perekonomian Provinsi Bengkulu tumbuh sebesar 6,21 persen. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 yang mencapai 6,60 persen. Demikian dikatakan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir Dody Herlando MEcon, pada release PDRB dan ITK, kemarin (5/2).
Meski demikian, dia mengatakan semua sektor mengalami pertumbuhan yang positif. \"Sektor jasa-jasa merupakan sektor yang pertumbuhannya paling tinggi,\" ungkapnya.
Dijelaskannya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bengkulu triwulan IV tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 2,33 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2013 (q-to-q). Dia mengungkapkan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan sebesar 5,71 persen.
\"Diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,11 persen dan sektor jasa-jasa 2,97 persen,\" tambahnya.
Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012, PDRB Provinsi Bengkulu triwulan IV tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 7,83 persen (y-to-y). Dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh sebesar 9,45 persen yang diikuti sektor jasa-jasa sebesar 9,17 persen serta sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 7,63 persen.
Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu berdasarkan harga berlaku pada triwulan IV tahun 2013 masih didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Perananan ketiga sektor ini juga tidak mengalami banyak perubahan dimana sektor pertanian memiliki peranan sebesar 38,26 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peranan sebesar 19,19 persen. \"Sedangkan sektor jasa-jasa memiliki peranan sebesar 16,48 persen,\" tuturnya.
Dia menjelaskan, dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Provinsi Bengkulu triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan III tahun 2013 (q-to-q) didorong oleh semua komponen, terutama komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 6,38 persen. Komponen ekspor tumbuh sebesar 2,92 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 1,26 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh hingga mencapai 4,98 persen. \"Sedangkan komponen impor mengalami kontraksi sebesar 1,38 persen,\" tambahnya.
Sebagian besar PDRB Provinsi Bengkulu triwulan ini masih digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yang mencapai 59,02 persen. Sedangkan, konsumsi pemerintah 16,43 persen dan pembentukan modal tetap bruto 11,47 persen. \"Ekspor neto sebesar 14,70 persen,\" pungkasnya. (cw5)