JAKARTA -- Tersangka pembunuh Feby Lorita, Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo (22), mengaku mendekati Feby karena motif ekonomi.
\"Karena selama ini Edo tak punya pekerjaan tetap,\" kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Mulyadi, didampingi Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Didik Sugiarto dan Kapolsek Duren Sawit Kompol Imran Goeltom di Mapolres Jaktim, Senin (3/2).
Menurut Kapolrestro, Feby dikenal sebagai perempuan yang mapan. Sehingga, Edo berupaya mendapatkannya. \"Karena Feby itu punya rental, punya jaringan,\" katanya.
Ia menambahkan, Edo juga berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dengan cara memacari Febby. \"Dia (Edo) berharap mendapatkan pekerjaan,\" katanya.
Feby sebenarnya sudah memiliki suami, Hendrik. Namun, kata Kapolres, korban sudah mengajukan cerai kepada suaminya, Hendrik sejak 2013.
Dari pernikahan itu punya seorang anak berusia empat tahun, yang dititipkan keluarga di Bengkulu. Bahkan, pekan lalu anak Feby didatangkan ke Jakarta. \"Kemarin anaknya kita datangkan untuk cocokkan DNA dengan korban,\" kata Kapolrestro.
Menurut Mulyadi, kakak Feby, Evi Lorita sudah datang menjenguk mayat Feby. Secara fisik, kata Kapolrestro, Evi mengaku bahwa benar itu merupakan mayat adiknya.
Namun, kata dia, polisi tetap melakukan tes secara medis untuk membuktikan kebenaran itu. Alhasil, dari pengecekan sidik jari tengah kanan, polisi meyakini bahwa benar korban adalah Feby. \"Walau hasil DNA belum didapatkan,\" katanya.
Tersangka Edo, kata dia, juga membenarkan bahwa itu merupakan mayat Feby. (boy/jpnn)