Anak-anak, terutama balita, memang sering merengek. Orang tua pun kadang bingung ketika menghadapi anaknya yang merengek.
Bagaimana sebenarnya mengatasi anak yang terus-menerus merengek? Apakah harus dengan menyodorinya dengan mainan atau makanan kesukaan anak?
\"Anak-anak merengek biasanya untuk alasan yang sangat sederhana. Biasanya anak merengek karena ia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua. Anak akan semakin merengek apabila orang tua mengabaikan rengekan anak tersebut,\" kata seorang dokter anak, Laurel Schultz, seperti dilansir laman Idealistmom, Sabtu (1/2).
Schultz menjelaskan merengek bukanlah strategi yang sengaja dilakukan oleh seorang anak, tetapi perilaku anak yang merengek diakibatkan oleh orang tua juga. Jika seorang anak meminta sesuatu dengan cara yang sopan dan orang tua tidak segera merespon, anak akan menaikan volume suaranya. Seorang anak kecil dapat berteriak atau bahkan mengamuk. Tapi anak yang lebih tua lebih memiliki kontrol diri sehingga mereka cenderung merengek.
Untuk menghindari anak merengek, Schultz menyarankan orang tua untuk tidak menunggu sampai anak-anak meminta perhatian. Jika anak-anak meminta bantuan atau menanyakan sesuatu, segeralah memberi respons. Berikanlah respons yang sopan. Jika anda mengatakan tidak atas permintaan anak, usahkan berikan pengertian dan dengan bahasa yang sopan. Sebab mungkin saja rengekan itu hanya karena anak menginginkan perhatian yang lebih.
Pendidik dan psikolog perkembangan, Becky Bailey, mengatakan bahwa ketika anak merengek, orang tua harus mengambil napas dalam-dalam dan bersabar, bukannya menganggap anak bertinggah menjengkelkan. Perhatikan baik-baik, mungkin memang anak anda sedang meminta bantuan.
Jika anak terus merengek dan anda yakin itu bukan karena nyeri atau sakit, maka anda harus memahami lebih jauh apa yang diinginkan anak. Tanyakan pada diri sendiri, apakah anda terlalu sibuk dari biasanya sehingga anak terabaikan? Apakah rutinitas anak anda berubah? Seringkali, anak yang merengek merupakan sinyal untuk saatnya Anda berhubungan kembali dengan anak agar dia merasa nyaman dan diperhatikan.
Untuk melakukan itu, Bailey menyarankan agar anda meluangkan waktu untuk bersama-sama untuk membaca, memasak makanan, bermain atau melakukan sesuatu yang anak sukai. Walupun hanya berapa menit, jika anda menghabiskan waktu bersama anak, itu dapat membuat perbedaan positif bagi anak.
Jangan berharap kebiasaan anak yang suka merengek akan hilang dalam semalam, terutama jika anda telah membuat anak Anda berpikir bahwa dengan merengek, ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun, jika anda bereaksi dan merespons rengekan terebut dengan lembut, rengekan itu kemungkinan besar akan berkurang.(fny/jpnn)