Konvensi Capres Demokrat
PALEMBANG, BE - Debat bernegara konvensi calon presiden Partai Demokrat yang diselenggarakan di Palembang Sport and Convention Center, tadi malam resmi dibuka.
Kota Palembang merupakan kota kedua debat bernegara konvensi calon presiden setelah Kota Medan, kata Sekretaris Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy ketika membuka acara konvensi di Palembang, Jumat.
Menurut dia, acara ini merupakan kedua setelah debat kandidat yang dilaksanakan pada 21-22 Januari 2014 di Kota Medan. Kota Palembang merupakan salah satu dari 10 kota dilaksanakan kegiatan itu, karena ada latar belakang kota ini dan juga memiliki nama kehormatan yakni Bumi Sriwijaya ada penghargaan masa lalu. Ia mengatakan, mereka ingin memperkenalkan ke seluruh masyarakat politik Indonesia.\"Partai Demokrat mencoba menawarkan ke kader bangsa tata cara pemilihan calon presiden dengan konvensi,\" ujarnya.
Ia menjelaskan, semestinya pada hari ini ada enam peserta untuk mengikuti debat bernegara, tetapi satu peserta yakni Gita Wirjawan sedang tugas ke luar negeri.
Jadi, debat bernegara yang dilaksanakan pada Jumat malam ini hanya dihadiri lima orang peserta yakni Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Ali Masykur Musa dan Hayono Isman.
Pada hari kedua, Sabtu (25/1) sebanyak lima orang yakni Marzuki Alie, Anies Baswedan, Dino Pati Djalal, Sinyo Haris Sarundajang, dan Endriartono Sutarto.
Acara debat bernegara calon presiden itu dihadiri sejumlah massa pendukung masing-masing calon presiden konvensi Partai Demokrat dan pengurus partai tersebut.
Sementara itu debat kali ini, menyoroti salah satunya soal prioritas bagi para capres Demokrat untuk menyelesaikan persoalan bangsa jika terpilih menjadi presiden di 2014. Debat kandidat berlangsung hangat. Dari lima calon presiden yang ambil bagian. Yakni Pramono Edhi Wibowo, Hayono Isman, Irman Gusman, Dahlan Iskan, dan Ali Masykur Musa menawarkan skala prioritas program dalam kerja lima tahun mendatang.
Dimana, Pramono Edhi Wibowo menitik beratkan pada menciptakan rasa aman dan nyaman, kemandirian pangan dan energi. Sedangkan calon lainnya, Hayono Isman lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Irman Gusman yang juga Ketua DPD RI juga prioritaskan program sektor pertanian. Disamping itu, Ali Masykur Musa lebih fokus pada menjadikan hidup yang ayem dan tenterem.
\"Di Indonesia dengan lahan pertanian yang ada saat ini, saya sangat malu dengan produksi pertanian. Selama ini, hasil pertanian di Indonesia hanya 5-6 ton perhektare lahan pertanian. Bila ini dibandingkan dengan negara-negara lain, sangat kecil yang bisa mencapai hasil produksi antara 10-20 ton/ha. Dan untuk dapat meningkatkan hasil produksi pertanian, dibutuhkan hanya dengan modernisasi pertanian,\" kata Dahlan Iskan saat menanggapi pertanyaan yang diajukan moderator Rully Charist terkait program skala prioritas, Jumat (24/1) malam di gedung PSCC (Palembang Sport Contention Centre)
Dengan kata lain, dikatakan Menteri BUMN ini, potensi pertanian yang saat ini masih cukup besar, seharusnya bisa lebih ditingkatkan. Apalagi, dengan jumlah petani yang mencapai 35 juta jiwa, menjadi kekuatan perekonomian tersendiri terutama dengan negara agraris seperti Indonesia.
\"Kalau ini bisa ditingkatkan, akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat secara luas. Untuk itu, peningkatan kemakmuran juga harus memberdayakan berbagai potensi yang ada. Sehingga ini juga akan mampu menjadi pendorong roda ekonomi masyarakat,\" bebernya.
Sedangkan untuk pemberantasan korupsi, Dahlan Iskan menawarkan program pembenahan sistem di pemerintah. \"Saya sangat terperangah dengan kondisi hukum yang terjadi saat ini, undang-undang dan penegak hukum yang sangat konsisten atas pemberantasan korupsi. Tapi sampai saat ini, masih saja terdapat korupsi. Sehingga sangat penting untuk bisa dibenahi sistem yang sudah ada saat ini,\" tegasnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Partai Demokrat Provinsi Sumsel, A Djauhari mengungkapkan, sudah selayaknya ini (konvensi Partai Demokrat) menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk bisa lebih cerdas lagi dalam berpolitik. \"Sistem keterbukaan yang diterapkan Partai Demokrat ini bisa menjadi satu pelajaran dan catatan penting dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Karena itu, dari proses konvensi tersebut
masyarakat dapat memilih calon yang terbaik. Dan ini bisa diaktualisasikan masyarakat melalui lembaga survey. Dan ini benar-benar asli tanpa dibuat-buat sebagai wadah demokrasi,\" pungkasnya.
Didukung ReDI
Di bagian lain pendukung Dahlan memadati kawasan konvensi. Tak hanya berasal dari Sumsel semata, tapi dari Bengkulu juga ikut mendukung. Bentuk dukungan yang ditunjukkan Relawan Dahlah Iskan atau yang dikenal dengan ReDI, tidak hanya menyambut hangat Dahlan saat tiba di pelataran TVRI Sumsel.
Bahkan ReDi yang sudah menunggu sejak sore, mengantar Dahlan Iskan menuju gedung PSCC (Palembang Sport Convention Centre) yang berjarak sekitar 500 meter dari TVRI. Antuasiasme ReDI mengantar Menteri BUMN tersebut sangat tinggi. Tak henti-henti ReDI yang berasal dari berbagai kelompok umur dan profesi itu memberikan dukungannya.(afi/dom/**)