ULU MANNA, BE - Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bengkulu Selatan sejak hari Selasa hingga Rabu kemarin, menyebabkan jalan lintas Manna - Tanjung Sakti Bengkulu Selatan dihujani longsor batu. Longsor ini sepanjang 7 meter dan menutup jalan tepatnya di tebing Batu Betajuk Dusun Batu Aji Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna. Akibatnya akses jalan Manna- Tanjung sakti tertutup hingga 4 jam.
Mang Ulik (54), warga Dusun Batu Aji membenarkan adanya tanah longsor itu. Menurutnya kejadian longsor terjadi kemarin pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu dia mendengar ada suara tanah jatuh. Lalu dirinya pun bersama dengan warga lain mengeceknya. Saat dicek ternyata tanah dan di atas jalan telah longsor menutupi badan jalan. Ukuran batu-batu itu cukup besar.
Mang Ulik kemudian menghubungi kepala desa dan anggota Polsek untuk meminta bantuan menyingkirkan batu dan tanah yang menutupi jalan. “Kejadiannya jam 05.00 WIB pagi tadi (kemarin, red), lalu kami beritahukan kepada kades dan polisi sebab kendaraan sudah tidak bisa melintasinya lagi,” katanya.
Kapolsek Pino, Iptu Wiwid Hartono SE ketika dikonfirmasi mengaku sudah turun langsung bersama anggota Polsek Pino ke lokasi. Kemudian dia pun menghubungi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS untuk menuju lokasi. Namun setelah ditunggu belum juga datang. Akhirnya dia bersama warga bergotong royong memindahkan batu dan tanah yang menutup jalan. “Batu yang besar kami pecahkan lalu kami buang ke jurang secara bersama-sama warga setempat, berkat kerja sama warga, sekitar pukul 09.00 WIB arus lalu lintas sudah lancar kembali,” terang Wiwid.
Ditambahkan lagi, mengingat warga menyingirkan semua material secara manual, dan saat itu belum ada bantuan pemda untuk menyingkirkan material penutup jalan, wargapun berinisiatif meminta bantuan sumbangan suka rela dari kendaraan yang melintas. Hal itu dilakukan guna membeli minuman dan rokok warga yang sedang membersihkan material dari badan jalan. “Ada warga yang meminta sumbangan dari pengendara, ada yang memberi uang Rp 3 ribu, ada Rp 1000 dan ada yang lebihnya, semuanya itu hanya untuk membeli keperluan saat gotong royong,’’ tandasnya.(369)