SEKOLAH SIAGA

Minggu 19-01-2014,10:50 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

RATU SAMBAN, BE -  Pasca bentrokan ratusan siswa SMAN 7 Plus dan SMK gabungan (SMKN 2, SMKN 4, SMK Grakarsa) membuat situasi belajar mengajar menjadi tak kondusif. Apalagi sampai saat ini belum ada titik temu solusi antar sekolah tersebut. Dengan begitu aksi penyerangan maupun balasan masih rentan terulang.

Kondisi ini membuat sejumlah sekolah siaga dan dijaga ketat kepolisian mengantisipasi aksi anarkis lanjutan. Pada malam hari, polisi juga melakukan patroli di sekitar sekolah. Selain itu, jumlah satpam juga ditambah. Pada hari biasanya, jumlah satpam yang berjaga hanya satu orang. Pasca kejadian lalu, semua satpam yang berjumlah tiga orang disiagakan. Selain itu, warga sekitar juga sedia membantu memantau kondisi sekolah. \"Kami mengamankan serangan pada malam hari, ditakutkan sekolah kami kembali dilempari atau bahkan dibakar,\" kata Kepala SMAN 7 Plus, H Nismah MPd. Ia pun mengakui aksi anarkis yang terjadi belum menemui titik solusi dan damai. Dia menyayangkan sikap kepala SMKN 2 yang tidak merasa bersalah dan merasa dikambing hitamkan. Sampai saat ini, dia mengatakan belum ada ganti rugi atas infrastruktur dari pihak sekolah yang melakukan penyerangan.\"Sampai saat ini, kami belum mencabut laporan ke kepolisian. Kami masih menunggu hasil penyelidikan kepolian\", jelas Nismah. Karena keamanan yang belum begitu maksimal, sekolahnya menghentikan sementara Pekan Raya Jenggalu (PRJ), even tahunan SMAN 7. Pertandingan futsal PRJ tersebutlah yang diduga sebagai pemicu awal terjadinya bentrokan. Selain itu, pihak sekolah juga mengimbau para siswanya, untuk tidak mengenakan seragam \'biru laut\' SMAN 7 pada Senin mendatang. Dikhawatirkan para siswa akan diganggu oleh sekolah yang merasa dendam. \"Semua siswa diwajibkan menggunakan seragam putih abu-abu\", jelasnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Bengkulu, Drs Gianto juga mengimbau kepada seluruh siswa di Kota Bengkulu agar tidak mudah terprovokasi atas ajakan dan tindakan  yang  bisa menyebabkan bentrok. \"Saya tadi sudah berkomunikasi Kasat Intel, Kapolsek dan semua SMK dan SMA untuk jalin komunikasi guna mengantisipasi hal ini tidak berkembang dan meluas, \" katanya. Ia juga telah memanggil kepala sekolah dan meminta dewan guru memantau dan  mengecek siswanya. Bahkan mengantisipasi terjadinya tawuran dewan guru juga diminta  untuk berkeliling sekolah mengamankan situasi. \"Guru sudah diperintahkan untuk menelusuri anak-anaknya yang tidak ada di sekolah. Jangan sampai mereka ini  keluyuran dan melakukan tawuran lagi, \"tegasnya. Mantan Kabid Dikmen ini sangat menyayangkan terjadinya penyerangan SMAN 7 Plus yang berujung bentrokan itu. Sebab, banyak fasilitas sekolah yang rusak dan juga menyebabkan sejumlah orang terluka. \"Pembinaan para pelajar itu penting dengan memberikan religius dan  kasih sayang,\" cetusnya. Penyerangan Malam Hari Malam hari usai kejadian (17/1), terjadi pemecahan kaca di SMAN 7 Plus. Kejadian terjadi sekitar pukul 23.31 WIB. Pemecahan tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD). Ada beberapa kaca yang pecah akibat pelemparan benda keras tersebut. Diantaranya, 5 buah kaca ruangan perpus dan kaca pos satpam SMAN 7. Penjaga keamanan sekolah, Edi (30) mengatakan kejadian begitu cepat. Waktu itu dia lagi berpatroli dan saat mendengar suara pecahan. OTD tersebut langsung kabur dengan menaiki tembok. Warga jalan Jenggalu, Sudarto (30), mengatakan pemecahan dilakukan oleh orang berseragam coklat dan orange. Diduga orang tersebut masih ada hubungannya dengan aksi bentrokan yang terjadi pada hari jumat kemarin. Dia juga menjelaskan, penyerangan tersebut dilakukan dari dua arah, depan dan belakang. \"Kalau dari belakang ada 3 orang, dari depan saya tidak tahu\", paparnya. Melihat penyerangan tersebut, Sudarto langsung memukul tiang listrik hingga semua warga keluar berusaha mengejar pelaku, namun tidak berhasil. Setelah itu, warga menghubungi aparat kepolisian. Tak lama, pihak aparat datang dan mengamankan lokasi. \"Tak lama kemudian polisi datang, hingga pagi ini (kemarin, red) belum ada lagi penyerangan\", jelasnya. Sementara itu, kejadian yang sama juga terjadi di SMKN 2 Kota Bengkulu. Pos satpam SMKN 2 dilempari OTD. Sampai saat ini, belum diketahui siapa pelaku penyerangan tersebut. Pihak SMKN 2 berharap kasus tersebut bisa segera diusut oleh pihak aparat. Demikian dijelaskan Kepala SMKN 2 Kota Bengkulu, H Syamsir SPd. Dia tidak terima SMKN 2 dicap sebagai biang bentrokan yang terjadi pada jumat lalu. Dia berharap masyarakat tidak terprovokasi dan mencap SMKN 2 sebagai sekolah yang anarkis. \"Lihat, sekolah kami juga menjadi korban\", pungkasnya. 10 Siswa Diamankan Sementara itu, sekitar pukul 10.00 WIB, pihak kepolisian kembali mengamankan beberapa siswa SMKN 2. Mereka ditangkap di depan SMKN 2, karena berada di luar sekolah saat jam pelajaran. Untuk selanjutnya, mereka akan dibawa ke Polres Kota Bengkulu. Nama-nama yang diamankan adalah Didi, Eko, Yuardi, Sigit Dwi Admojo, Kristoper, M Taufik, Andre, Mulia, Rahmat, Wahyu dan Yogatamtama. Kepala SMAN 7 menerangkan, nama-nama tersebut akan diserahkan ke dinas Pendidikan Kota Bengkulu. Diharapkan Dispendik bisa menyampaikannya ke pihak sekolah dari para siswa yang diamankan. \"Kami akan menyerahkan nama-nama mereka berserta fotonya ke dispendik\", jelas Nismah. Selain itu, menurut keterangan Davit siswa SMK Grakarsa ke-10 pelajar dari gabungan SMK tersebut diperiksa di Polres Bengkulu. Mereka diantar guru mereka ke polres Bengkulu atas perintah langsung dari Polres Bengkulu. Karena takut akan dijemput paksa di sekolah. \"Kami tidak ditangkap, kami diantar guru karena polisi mengancam akan dijemput ke sekolah,\" kata David saat ditanya kemarin. Lanjutnya, mereka diminta keterangan saja oleh pihak polisi dan diberikan surat perjanjian. \"Dalam perjanjian tersebut kami tidak akan melakukan tindakan tawuran lagi mulai dari sekarang,\" ucapnya. Di bagian lain 32 siswa gabungan SMK di Kota Bengkulu yang diamankan Polsek Gading Cempaka dilepaskan Polres Bengkulu. Pasalnya mereka tidak terbukti terlibat aksi penyerangan ke SMAN 7 . \"Setelah dibawa ke Polres Bengkulu, mereka kemudian diperiksa satu per satu. Tapi setelah dipastikan tidak terlibat kita lepaskan,\" ucap Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Amsaludin SSos. Menurutnya,  saat diperiksa guru dan orang tua mereka datang untuk mendampingi. \"Orang tua, guru, siswanya kita nasehati agar tidak terulang lagi,\" tuturnya Siswa Bawa Sajam Jajaran Polsek Ratu Agung berhasil merazia 5 orang pelajar kedapatan membawa senjata tajam (sajam), kemarin. Razia yang dilakukan di depan Polsek Ratu Agung  dari pukul 11.00 WIB - 12.00 WIB. Dari pengamanan selama 1 jam tersebut mendapati pelajar dari berbagai sekolah yang membawa sajam dan sejenisnya. \"Razia yang dipeintahkan secara lisan ini digelar dari seluruh jajaran polisi yang ada di Bengkulu,\"  ucap Kapolsek Iptu Ahmad Mega Rahman SP. Data terhimpun, DM pelajar Man Model kedapatan membawa 1 tangkai besi handel rem depan. Menurut DM barang tersebut digunakan untuk menjaga diri. Kemudian E pelajar SMK 5 membawa rantai anjing. Dia mengaku kalau rantai sepanjang 1 meter tersebut digunakan untuk peliharaannya. Selanjutnya ED pelajar SMA 7 yang membawa pisau lipat dengan alasan untuk menjaga keamanan diri. Seterusnya  SL pelajar SMA 7 yang membawa borgol dengan alasan kepunyaannya sendiri terbawa dari rumah. Sedangkan DW pelajar SMK yang saat itu berboncengan dengan AA membawa 3 buah obeng dan 2 buah tang. Mereka beralasan bahwa mereka sedang magang. Minta Tindak Tegas Aksi penyerangan yang berujung bentrokan siswa itu ikut dipantau langsung Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd. Gubernur tidak hanya meminta seluruh pemerintah daerah mencari titik persoalan, tapi juga meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap siswa yang terlibat aksi anarkis. “Bagi pelajar tawuran yang melakukan anarkis, dan melakukan perusakan  harus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan tegas merupakan langkah efek jera, agar para pelajar lainnya tidak melakukan tindakan serupa,” kata gubernur saat menghadiri pelantikan Gepenta di Universitas Prof.Dr.Hazairin, SH (Unihaz) Bengkulu, kemarin (18/1). Ia sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Pasalnya hari ini masih momen Maulid Nabi Muhammad SAW. “Rata-rata sekolah ini baru saja mengelar peringatan Nabi Muhammad SAW, karena di situ kita diajarkan akhlak dan budi pekerti yan baik. Tapi ini malah tawuran antara sekolah,”ujarnya. Lebih lanjut Gubernur mengungkapkan,  meminta seluruh sekolah negeri maupun swasta berani menegakkan aturan bagi para siswanya yang terlibat tawuran atau kenakalan remaja, apalagi anarkis. “Bangunan yang dirusak itukan dari pajak kita sendiri,  untuk itu bagi siswanya yang terlibait diberi sanksi,”katanya. Senada diungkapkan Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda. Ia juga merasa prihatin dengan terjadinya tawuran antar pelajar yang melibatkan beberapa sekolah di Kota Bengkulu. Ia mengingatkan, tawuran antar pelajar itu harus menjadi yang terakhir. \"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mendampingi anak-anak kita sesuai dengan peran dan fungsinya. Jangan sampai hal semacam ini sampai terjadi lagi,\" pesannya, kemarin. Menurut politisi Golkar yang akrab disapa Linda ini, salah satu penyebab dapat terjadinya tawuran antar pelajar ini karena telah menghilangnya jati diri anak bangsa dari pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila. Kurangnya perhatian pelajar akan hal tersebut mendorong mereka untuk mengekspresikan perasaannya secara melenceng. \"Tawuran itu menunjukkan nilai-nilai kebangsaan kita mulai luntur,\" sampainya. Bagi dia, memutus mata rantai kebiasaan tawuran antar pelajar ini harus dimulai dengan peningkatan kembali upaya asah, asih, asuh kepada pelajar yang rentan terlibat tawuran. Ia menyarankan agar pihak rumah sekolah dan orangtua memberikan ketegasan kepada pelajar yang terlibat dalam tawuran tersebut. \"Jangan biarkan pelajar kita menjadi gampang sekali emosional, gampang sekali terhasut, gampang sekali di adu domba, termakan intrik karena kepentingan dan lain-lain. Karena usia muda itu adalah usia resah, dimana batin mereka rentan untuk digoyahkan. Seorang saja memeberikan usulan, maka yang lain bisa ikut,\" tukasnya.(618/247/009/cw5/cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait