BENGKULU, BE - Minyak oplosan kembali memakan korban. Kali ini, 3 orang terbakar. Ketiganya, Dismanwati (55), Wasit Junita (28) dan Seli Triwulan (14) yang diketahui masih satu keluarga dan tinggal di Desa Bengkenang Kecamatan Ketahun Bengkulu Utara. Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu lalu (15/1).
Seli Triwulan mengalami luka paling parah. Luka bakarnya mencapai 90 persen. Bocah yang duduk di bangku kelas VI SDN 4 Gembung Jaya ini terbakar mulai dari bagian muka, badan, tangan hingga kakinya. Sedangkan Dismanwati dan Wasit Junita hanya terbakar di bagian kaki saja. Parahnya luka yang dialami Seli membuatnya harus dirujuk ke RSUD M Yunus.
Dituturkan Asdaman, keluarga korban musibah tersebut terjadi di rumahnya. Kala itu listrik tiba-tiba saja padam. Ia dan keluarganya tengah berkumpul
di ruang keluarga. Kebetulan saat itu
Dismanwati yang merupakan mertuanya tengah berkunjung ke rumahnya sehingga semuanya berkumpul dan bercengkrama bersama.
\"Saat itu ada anak saudara saya hendak makan, karena mati lampu istri saya mengambil lampu biar ada cahaya,\" kata Asdaman.
Istrinya Wasit Junita mengambil lampu teplok untuk dan menyalakannya. Namun minyak di lampu tersebut habis. Istrinya berinisiatif mengambil minyak oplosan yang dibelinya dari warung di daerah tersebut dengan harga Rp 14 ribu per liternya.
\"Kami pernah pakai sekali minyak oplosan ini karena di sini minyak mahal. Sedangkan bensin saja cuma beli Rp 7 ribu. Wajar saja kalau minyak tanah dicampur bensin,\" ujarnya.
Saat dinyalakan lampu teplok tersebut tidak ada masalah. Lampu tersebut kemudian diletakkan di ruang tengah tempat semua keluarga tengah berkumpul. Naasnya, selang beberapa menit, lampu teplok tersebut meledak dan menyambar menyambar mereka yang ada di ruangan tersebut. \"Anak saya sempat berlari nyebur di tong dan orang rumah saya melompat di ember,\" lanjutnya.
Paling parah, anaknya Seli Triwulan yang memang berada paling dekat dengan lampu teplok tersebut. Sekujur tubuhnya terbakar dan kulitnya melepuh. Begitu pula dengan mertua dan istrinya. Ketiganya pun dibawa ke Puskesmas Ketahun untuk mendapatkan perawatan. Namun hanya mertuanya saja bisa dirawat di puskesmas. Sedangkan anak dan istrinya mengalami luka bakar serius sehingga harus dirujuk ke RSUD M Yunus
Ledakan itu juga membakar peralatan elektronik seperti DVD, speaker, dan tv. \"Saya tidak merasa rugi yang penting anak dan istri saya bisa sembuh,\" tutupnya.(cw3)