BATIKNAU, BE - Jalan lintas barat (Jalinbar) yang berada di Desa Serangai Batiknau Kabupaten Bengkulu Utara, sekitar pukul 04.30 WIB, mendadak ambles. Sebagian badan jalan negara yang menghubungkan Bengkulu Utara dengan Mukomuko itu turun dan terbelah dengan kedalaman berkisar dua meter sepanjang lebih kurang 20 meter. Praktis, tidak ada kendaraan roda empat yang bisa melewatinya.
Ironisnya, pembangunan jalan yang didanai dari APBN senilai Rp 8,4 miliar itu baru tuntas sekitar 8 bulan lalu. Diduga pembangunan proyek tersebut kurang maksimal dan tak memperhatinkan kontur tanah.
Amblesnya jalan tersebut tak ayal membuat akses jalan lumpuh total. Polsek Batik Nau dan anggota TNI turun mengamankan lokasi kejadian. Jalan tersebut ditutup dari Simpang Pasar Kecamatan Ketahun D1 Desa Giri Kencana hingga simpang Desa Batik Nau.
Arus kendaraan pun terpaksa dialihkan ke jalur lama yang berada di bibir jurang menuju laut. Jalan alternatif yang sebelumnya sudah ambles tahun 2010 lalu itu ditimbun menggunakan koral bantuan dari PT Injatama. Namun untuk muatan lebih dari 5 ton dilarang melintas demi keselamatan pengemudi atau penumpang kendaraan. Kondisi membuat jarak tempuh semakin jauh. Sebab bila dibandingkan dibanding menggunakan jalur yang ambles itu, jarak tempuh bertambah 25 kilometer.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Ahmad Tarmizi SH melalui Kapolsek Batiknau Iptu Syaiful Anwar SH mengatakan jalan ambles tersebut akan ditutup sementara waktu sampai ada tindakan dari Dinas PU Provinsi. \"Jalan ini jalan negara, tapi baru selesai dibangun awal tahun lalu dan baru delapan bulan digunakan sudah ambruk. Saat ini kita dari kepolisian, warga, TNI tetap berjaga untuk keamanan jalan,\" ungkapnya.
Kades Serangai, Sahat Simanungkalik mengungkapkan saat pembangunan jalan tidak dilakukan penimbunan tanah lagi untuk pemadatan tanah. Hanya dikoral dan diaspal saja.\"Jadi musim hujan jelas akan menjadi gambut dan akhirnya ambruk,\" jelasnya.
Sebelumnya saat musim hujan jalan itu sudah lama retak. Namun tidak diperhatikan tahap penyempurnaannya. Yang mengetahui jalan tersebut ambruk saat warga melintas. \"Sebelumnya, ada satu mobil jenis kijang yang nyaris jatuh, karena sopir tidak tahu jalan itu akan ambles. Beruntung berhasil ditarik warga dengan bergotong royong, selang setengah jam jalan itu ambles parah,\" ungkapnya.
Ambruknya jalan yang baru saja delapan bulan lalu usai dibangun dan digunakan masyarakat itu mengakibatkan jalan lintas negara lumpuh total, yang dijaga oleh pihak polsek Batik Nau dan anggota TNI untuk kemanan lalu lintas. Jalan tersebut ditutup dari simpang pasar Kecamatan Ketahun D1 desa Giri Kencana hingga simpang desa Batik nau kecamatan Batik Nau.
Truk Beras Terjebak
Saat amblesnya jalan negara itu, diketahui truk bermuatan ratusan ton beras terjebak di tengah Desa Serangai sehingga sulit untuk memutar ke jalan alternatif Desa Bintunan. Terpaksa mobil tersebut menunggu lebih kurang tiga jam hingga jalan lintas utama bisa dilewati. Muatan truk tersebut dibawa dengan cara estapet untuk melintas di jalan tersebut, karena dengan beban berat truk tersebut tidak bisa melintasi jalur alternatif. \"Terpaksa pengangkutan beras yang akan kami bawa ke Kabupaten Mukomuko ini diangkut estapet degan menggunakan mobil kecil. Kalau tidak seperti itu saat melintas di jalan yang lama dikhawatirkan akan masuk jurang. Apalagi posisi kami terjebak yang tidak memungkinkan untuk belok arah lagi,\" jelas Anton, kernek truk.
Dipicu Gambut
Sementara itu Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, SAg MPd telah memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi, segera menyelesaikan amblesnya jalan lintas barat di wilayah Urai-Serangai, Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Jalan tersebut ambles sepanjang 30 meter, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. \"Saya sudah perintahkan kepala Dinas PU segera mengatasi masalah jalan ambles ini,\" ujarnya, Kepada Bengkulu Ekspress.
Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, juga telah memerintahkan agar Kepala Dinas PU Provinsi segera membawa alat berat ke lokasi, untuk mengatasi jalan tersebut sehingga bisa dilalui kembali oleh kendaraan. \"Tolong Dinas PU turunkan alat berat untuk antisipasi keadaan. Secepatnya keadaan agar dipulihkan kembali. Untuk sementara agar masyarakat dapat menggunakan jalur alternatif Batiknau,\" kata Wagub.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Ir Azwar Boehan, menyampaikan laporan kepada gubernur, jika jalan ambles di ruas Bintunan-Ketahun Desa Serangai bahwa itu memang daerah gambut. Dengan kedalaman gambut 40 meter. \"Jadi dari dulu sering ambles baik secara bertahap maupun sekaligus,\" ujar Kadis PU provinsi, via SMS kepada gubernur.
Azwar mengatakan jalur yang ambles tersebut di bawah pengelolaan Balai Jalan Nasional Wilayah I Bengkulu di bawah Kementerian Pekerjaan Umum. Jalur tersebut merupakan jalur pengganti, setelah jalur sebelumnya ambles akibat abrasi. \"Saya sudah perintahkan Balai untuk penanganan dengan ditimbun. Untuk lalulintas barat tidak terputus karena ada Ruas Bintunan-Batiknau,\" katanya.
Ia menambahkan, Dirjen Binamarga dalam 20 tahun terakhir sudah mengantisipasi ruas jalan Bintunan-Ketahun yang rawan abrasi pantai barat.(100/117)