PAN Break, PKS Jalan Terus

Senin 02-12-2013,10:37 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Pasca penertiban atribut kampanye Parpol dan caleg oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bengkulu belum lama ini, kini membuat PAN memilih break down. Partai pimpinan Helmi Hasan di Provinsi Bengkulu ini menghentikan sementara aktifitas pemasangan baliho, spanduk dan atriibut kampanye lainnya. Sekretaris DPD PAN Kota Bengkulu, Indra Sukma mengungkapkan, pihaknya saat ini istirajat sejenak untuk memasang baliho sebagai media kampanye. PAN akan kembali melakukan gerakan yang sama pada awal Januari 2014 mendatang. \"Baliho yang sudah dibongkar itu biarkan saja, kita akan mulai lagi beraksi pada awal Januadi nanti. Beraksi itu bukan memasang baliho ditempat yang sama, melainkan dirumah-rumah pengurus partai,\" kata Indra Sukma, kemarin. Ia mengatakan, langkah itu dilakukan karena tidak mau melanggar aturan pemilu. Karena pemasangan atribut atau baliho di median jalan tersebut memang sudah dilarang dalam PKPU nomor 15 Tahun 2013 dan SK KPU Kota Bengkulu nomor 68 Tahun 2013 tentang penetapan zona yang dibolehkan pemasangan atribut kampanye. \"Selain dirumah para pengurus partai, pemasang atribut akan kita efektifkan di zona-zona  yang sudah ditetapkan KPU,\" terangnya. Beda dengan PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bengkulu memastikan diri tak akan berhenti mensosilisasikan atribut, ideologi dan program partai kepada masyarakat. Sekretaris DPW PKS Provinsi Bengkulu, Sujono SP mengatakan, penertiban baliho oleh Satpol PP tidak menyurut pihaknya untuk memasang simbol-simbol partai dan perjuangan. Hal itu, katanya, dikarenakan pihaknya telah mengontrak media pemasangan baliho tersebut hingga Pemilu 2014 mendatang. \"Kalau memang tidak boleh baliho yang berisi caleg, maka materi baliho dan bilboard akan kami ganti. Yang jelas atribut akan tetap kami pasang, karena kami sudah ada perjanjian atau kontrak dengan penyedia bilboard,\" katanya. Menurut Sujono, rencana pihaknya memasang atribut ditempat yang sama tersebut bukan sebagai bentuk PKS melawan peraturan Pemilu, melainkan agar ada keadilan sesama partai politik sebagai peserta Pemilu. \"Nanti materinya bisa saja kami tampilkan pengurus partai yang tidak mencaleg, katanya itu dibolehkan,\" ujarnya. Selain itu, Sujono juga memprotes kebijakan Bawaslu, KPU dan Satpol PP yang dinilai tidak adil dalam menertibkan alat peraga kampanye. Karena, katanya, beberapa bailho  milik partai lain masih terpasang di dibeberapa tempat di Kota Bengkulu ini.  \"Kalau memang mau ditertibkan, ya harus semua. Jangan tebang pilih, baliho PKS dihabisi, sementara baliho partai tertentu dibiarkan,\" sesalnya. Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Drs Mirza Yasben MSoc Sc mengungkapkan, partai yang alat peraganya sudah dibongkar tersebut tidak menutup kemungkinan akan melakukan pelanggaran yang sama, bila pengawas Pemilu pilih kasih mengeksekusi pelanggaran. \"Pengawas sendiri harus konsisten, bila tidak, maka pelanggaran besar-besaran akan dilakukan oleh caleg dan parpol,\" ujarnya. Menurutnya, kampanye melalui baliho tidak akan memberikan manfaat besar bagi para caleg, kecuali hanya untuk membantu mengingatkan masyarakat. Sedangkan yang menentukan adalah kiprah selama ini dalam kehidupan bermasyarakat. (400)

Tags :
Kategori :

Terkait