SUNGAI SERUT, BE - Korban banjir di Kelurahan Tanjung Jaya dan Tanjung Agung, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, mulai mengeluh terserang penyakit kulit, gatal-gatal. Dan hingga saat ini belum ada posko kesehatan yang dibuka oleh pemerintah. Salah seorang warga mengatakan, penyakit gatal-gatal itu menyerang orang dewasa maupun anak-anak. Namun lebih banyak anak-anak karena kerap bermain dan mandi di air banjir.
Apalagi sebagian air juga menggenangi rumah warga. Romadon salah seorang warga Tanjung Agung Kota Bengkulu berharap pemerintah segera turun ke lapangan dan membuka posko kesehatan. \"Biasanya pemerintah membuat posko kesehatan dan menggelar pengobatan gratis, tapi saat ini belum ada. Kita berharap Dinkes segera membuka posko kesehatan ini, karena banyak warga yang mulai gatal-gatal, flu dan demam,\" harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, drg Mixon Syahbudin saat dikonfirmasi membenarkan kalau Dinkes belum membuka Posko kesehatan. Ia masih melakukan koordinasi dengan petugas atas keluhan yang dialami warga terkait dampak penyakit pasca banjir. Namun begitu, warga yang membutuhkan pelayanan bisa berobat di puskesmas terdekat. 6 Truk Enceng Gondok Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu bersama Dinas PU dan Dinas Sosial Kota Bengkulu serta relawan dari Tagana, PMI dan TNI, sejak Rabu pagi membersihkan enceng gondok yang dianggap mengganggu aliran air. Hingga hari kedua kemarin, tim berhasil mengangkat 6 truk enceng gondok.
\"Hari ini kita sudah mengangkat 5 truk dan satu truk kemarin, setelah semua sudah selesai, masalahnya sekarang adalah yang dibawah jembatan tidak bisa kita angkat karena sudah tertanam, dan kita akan bicarakan dulu tindakan yang akan kita lakukan untuk yang dibawah jembatan,\" ujar Erna Listuti SH Kabid Darurat dan Logistik BPBD Kota Bengkulu, kemarin.
\"Kita membersihkan ini menyikapi keluhan warga, dan antisipasi hujan akan lebih tinggi, karena sekarang masih awal musim hujan sudah menyebabkan banjir,\" ujar Drs Herman Siddik Kepala BPBD Kota Bengkulu.
Sementara itu Kepala Dinas PU kota Bengkulu, Barlian Baksin ST MM mengatakan sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap pintu air ini adalah Dinas PU Provinsi. Tetapi karena keadaan sudah darurat dan berada di wilayah Kota Bengkulu, pihaknya langsung turun beserta tim dari BPBD dan relawanya, PU Kota menurunkan 15 orang relawan beserta menyiapkan alat untuk mengangkut enceng gondok dan sampah. Sementara itu pihak Dinsos menyiapkan tenda darurat dan tangki berisi air bersih.
\"PU kota menyiapkan mobil pengangkut dan alat berat, untuk mobil kita sudah siap, tapi untuk alat beratnya masih diusahakan semoga hari ini (Rabu 14/11) bisa datang,\" kata Barlian ((247/cw2)