BINTUHAN, BE - Kondisi memprihatikan terlihat di sekolah-sekolah daerah terpencil. Siswa-siswa belajar dalam suasana dan bangunan yang tak layak. Seakan tak pernah tersentuh tangan pemerintah. Lihat saja 4 sekolah dasar di Kabupaten Kaur; Pematang Danau, Air Bacang, Tanjung Aur, dan Sidorejo Desa Merpas. Atas sengnya sudah banyak yang jebol, dan dinding bangunan terbuat dari papan. Semakin miris melihat lantainya masih berupa tanah kuning. Bisa dibayangkan bagaimana jika hujan turun. Becek dan berlumpur. Menariknya, siswa-siswa di sekolah itu memiliki semangat belajar tinggi, kendati dalam proses belajar mereka tidak memakai sepatu melainkan sandal jepit. \"Kita kemarin melakukan kunjungan di desa terpencil. Kondisi infrastruktur pendidikan sangat memprihatinkan dan menyayat hati. Kita juga bingung sekolah itu dibangun di atas wilayah hutan produksi terbatas. Apakah boleh membangun sarana fisik di sana?\" kata Kadispenbud Kaur M Daud Abdullah SPd melalui Kabid PAUDNI Kasmi Harasti Ama.Pd saat mengunjungi sekolah-sekolah tersebut. Siswa-siswa di sekolah tersebut juga memiliki antusiasme tinggi. Usai sekolah, mereka membantu orangtuanya berkebun hingga malam hari. Malam harinya mengaji di musala atau langgar kemdian pagi harinya sekolah. Untuk berangkat ke sekolah, tak sedikit siswa yang harus pergi dari subuh pukul 05.00 WIB. Mengingat lokasi sekolah dari tempat tinggal mereka cukup jauh berkisar 1-2 Km.\"Kita tidak boleh menyingkirkan mereka dari pergaulan kita. Mereka ini memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan,\" tandasnya. Ia pun berjanji akan memprioritaskan pembangunan sarana pendidikan di desa terpencil. Ini agar siswa-siswa di lokasi tersebut bisa mendapatkan pendidikan secara layak. \"Semua program pendidikan di mana saja harus berjalan dengan baik, karena semuanya kewajiban pemerintah,\" imbuhnya.(**)