BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah terus bergerilya mengawasi pengerjaan pembangunan jalan provinsi yang ada di Bengkulu. Pada Jumat (22/11) gubernur melakukan pengecekan pengerjaan jalan sepanjang Desa Pondok Kubang hingga Simpang Pelajau, Kabupaten Bengkulu Tengah yang didatangi oleh gubernur. Pasalnya jalan sepanjang kurang lebih 15 kilometer ini mengalami rusak parah yang tengah diperbaiki.
“Saya tidak puas hanya dengan menerima laporan saja, saya mau langsung mengecek ke lokasi pengerjaan yang dilaporkan tengah berjalan. Tahun 2014 mendatang kita targetkan jalan provinsi dapat mulus terutama jalan-jalan utama penghubung. Sehingga akses transportasi desa dapat berjalan dengan lancar. Kasihan warga yang tinggal di desa dengan kondisi jalan yang rusak dan berdebu,” ungkap gubernur.
Ada beberapa titik jalan yang langsung disinggahi oleh gubernur, yakni jalan di Desa Pondok Kubang, Batu Rajo dan pembangunan jalan sekaligus jembatan Air Aur Desa lubuk Pendam, Kecamatan Pagar Jati. Di Desa Pondok Kubang dan Batu Rajo gubernur menemukan alat berat yang tidak beroperasi dan hanya terpajang di pinggir jalan.
Menemukan hal ini gubernur turun dari mobilnya dan mendatangi pekerja yang sedang duduk di dekat alat berat tersebut. Gubernur menanyai alasan tidak beroperasinya pengerjaan jalan kepada pekerja tersebut. Tidak puas dengan jawaban dari pekerja tersebut, gubernur langsung menghubungi kontraktor proyek jalan tersebut via telepon.
Gubernur meminta agar kontraktor yang bersangkutan segera menyelesaikan pengerjaan jalan dan tidak menunda-nunda lagi. “Jalan ini sudah cukup lama tertunda perbaikannya sudah 2 tahun, kasihan warga disini akses jalan sulit dan berdebu. Jangan bayak lagi alasan untuk menunda pengerjaan,” tegas gubernur.
Panas dan jalanan yang berbatu tidak menyurutkan semangat Gubernur H. Junaidi Hamsyah untuk melanjutkan perjalanan mengecek jalan. Setibanya di jembatan Air Aur Desa lubuk Pendam, Kecamatan Pagar Jati gubernur melihat kondisi jembatan yang rusak parah dengan kayu yang banyak lapuk dan berlubang.
Melihat kedatangan gubernur, salah satu pengawas lapangan pengerjaan jembatan Air Aur, Beki menjelaskan bahwa perawatan jembatan sudah kerap dilakukan. “Rusaknya jembatan ini akibat angkutan yang lewat melebihi tonase. Jembatan ini hanya mampu menampung 5 ton. Hasilnya meski kayu jembatan sering diganti tetap saja rusak dan jembatan menjadi bolong,” jelas Beki kepada gubernur.
Beki menambahkan jembatan Air Aur ini merupakan jalan yang paling cepat untuk menuju pusat kota, sehingga jembatan ini cukup ramai dilalui oleh pengendara antar desa. Untuk itu saat ini kata Beki pembangunan jembatan baru tengah dikerjakan.
Sebelumnya Sidak serupa juga dilakukan gubernur mengecek pembangunan irigasi di Kabupaten Seluma. Ditemukan irigasi yang rusak mengakibatkan ribuan hektar sawah tidak dapat diairi, sehingga mengakibatkan ribuan hektar sawah alih fungsi lahan seperti perkebunan sawit. (100/mc)