Mobil Mewah Bawaslu Menuai Kritik

Sabtu 09-11-2013,11:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

JAKARTA, BE – Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin, mengecam langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membeli lima mobil mewah merek Camry yang akan digunakan sebagai kendaraan dinas pimpinan Bawaslu. Menurut Said, pembelian tersebut patut dipertanyakan karena kendaraan dinas yang selama ini digunakan kondisinya masih cukup baik. “Usia kendaraan yang ada itu baru sekitar 5 tahunan. Masih bisa diandalkan untuk mendukung mobilitas kerja anggota Bawaslu. Jadi ini betul-betul pemborosan yang nyata,” ujar Said di Jakarta, Kamis (7/11). Selain itu, momentum pembelian mobil dinas ini menurut Said, juga dinilai kurang tepat. Karena dilakukan saat Bawaslu belum memerlihatkan kinerja yang maksimal dalam mengawasi proses pemilu di Indonesia. Akibatnya tidak heran jika data pemilih untuk pemilu 2014 hingga saat ini menjadi carut marut. “Lima anggota Bawaslu ini baru 1,5 tahun menjabat. Kinerjanya berantakan. Mereka hanya mengeluh meminta agar kewenangan lembaganya diperkuat dan anggarannya ditambah. Setelah itu berikan, peran pengawasannya mandul, fungsi penindakannya tumpul, menyelesaikan sengketa pemilu amburadul,” ujarnya. Said menduga, setelah masuk zona nyaman, anggota Bawaslu sepertinya mulai kehilangan kendali. Mereka seperti dirasuki sindrom pejabat pengejar kemewahan. Alih-alih memikirkan cara memerbaiki kinerja lembaga yang sering mendapat kecaman publik, Bawaslu justru lebih mementingkan cara memuaskan gaya hidup mewah. Dihubungi terpisah, pimpinan Bawaslu, Daniel Zuhron, sebelumnya membenarkan adanya pembelian mobil dinas baru. Namun terkait masalah tersebut, ia mengaku bukan kapasitasnya untuk menjelaskan. Masalah tersebut menurutnya berada di wilayah Sekretariat Jenderal (Setjen) Bawaslu.(gir/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait